Maksiat bagian Dari kehendak Allah? ini jawaban cerdas Syaikh Said Ramadhan al-Buthi

Rabu, 24 Januari 2024 - 15:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manusia sebagai hamba Allah dituntut untuk taat dengan menjalankan kewajiban serta menjauhi larangan Allah. Manusia harus berikhtiar, berusaha dengan kemampuannya untuk terus menjauhi larangan Allah seperti hanlnya menjauhi maksiat. Lalu bagaimana dengan manusia yang bermaksiat apakah mereka bermaksiat itu merupakan kehendak Allah? Syaikh Ramadhan al-Buthi menanggapi hal tersebu dengan cerdas. Dalam kanal Youtube The Santri ID./22/2021, ulama asal suriah ini memaparkan secara lugas mengenaia apakah maksiat bagian dari kehendak Allah atau bukan.

“Tentu, kita katakan bahwa Allah swt maha berkehendak dan kehendak-Nya itu sempurna. Tidak akan terjadi segala sesuatu di alam semesta kecuali cengan kehendak-Nya. Kehendak-nya selamanya tidak pernah berutujuan untuk membenci siapapun. Contohnya ada seorang ingin bermaksiat kepada Allah, dia ingin sesuatu yang memabukkan kemudian dia benar meminumnya. Hal ini yang diinginkan dan dilakukan orang ini. Apakah hal tersebut berasal dari kehendak Allah atau bukan? jika kita katakan ‘ya’ berasal dari kehendak Allah bahkan, mungkin saja seseorang mengatakan kalau begitu Tuhan kita menghendaki maksiat? Namun, kita katakan ‘tidak’, Allah tidak menghendaki maksiat ini.” Tuturnya dalam awal penyampaiannya

“Orang ini bermaksiat kepada Allah dengan apa yang dia telah lakukan ini, akan tetapi Allah tidak menghendaki maksiat ini. Kalau begitu, disana ada banyak hal yang terjadi namun Allah tidak menghendakinya. Artinya, ada banyak perkara dimana membenci hal tersebut terjadi jika itu terjadi, Dia tidak menhendaki maksiat itu dan tentu terjadi tanpa kehendak-nya. Berarti hal tersebut menjadi sesuatu yang dibenci, bagaimana kemudian menjawab persolan ini?” Imbuhnya

Baca Juga :  Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

Menurut Syaikh Said Ramadhan al-Buthi untuk mengetahui apakah perkara itu terjadi karena kehendak manusia sendiri atau memang kehendak Allah perlu dilihat terlebih dahulu apakah perkara itu masuk wilayah perkara yang tidak memliki pilihan sama sekali karena itu Allah mengatur hal tersebut dengan kehendak Dzat-Nya atau jenis kedua dari perkara yang bersumber dari manusia.

“Perkara yang bersumber dari manusia itu ada dua macam. Pertama, perkara yang tidak memliki pilihan sama sekali, Allah mengatur hal tersebut dengan kehendak Dzat-Nya dan tidaklah manusia padahal tersebut memiliki pilihan apapun; proses kelahirannya, kematiannya, sakitnya, sehatnya, gerakan gemetar yang terjadi, perkara seperti ini dan contoh-contohnya bersumber dari kita, namun apakah kita didalamnya punya pilihan? Perkara yang bersumber dari kehendak Allah pada diri kira dan ini begitu banyak kalian semua tahu mengenai hal ini.” Tuturnya

“Kedua, jenis kedua dari perkara yang bersumber dari manusia. Perkara-perkara yang bersumber dari kehendak pribadi manusia itu sendiri yaitu seputar kemampuan yang Allah telah anugerahkan kepadanya, yang dinamakan ‘malakah al-ikhtiar’ (kemampuan memilih) atau katakanlah sebagai malakah al iradah (kemampuan berkehendak) atau sebutlah sebagai kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan contohnya datangnya kalian ketempat ini, perginya seseorang ke pasar untuk berdagang seperti perbuatan maksiat. Kehendak yang dengannya saat ini saya menikmati sesuatu kita menamakannya ‘ikhtiar’ (kemampuan memilih) dinamakan kehendak untuk mengambil keputusan siapa yang menganugerahkan saya hal tersebut? Jika Allah, maka artinya Dia menghendaki saya untuk dapat memilih saya memakai kemampuan ini dalam melakukan ketaatan dan melakukan sebuah ketaatan dari ketaatan-ketaatan lainnya.”

Baca Juga :  Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid

“Apakah kehendak Allah berhubunhgan dengan ketaatan ini atau tidak? tentu berhubungan buah dari kemampuanku memilih, kesemuanya adalah dari kehendak-Nya Allah dan jika misalnya, ada seseorang ingin menggunakan kemampuan yang Allah anugerahkan ini untuk maksiat dia pergi untuk minum sesuatu yang memabukkan, melakukan yang keji, perbuatan yang dia lakukan ini, masuk ke dalam kehendak Allah atau tidak? tentu masuk tapi jangan berhenti disitu! Ketika Allah menginginkan seseorang yang bermaksiat ini untuk memiliki kehendak ketika Allah menhendaaki pelaku maksiat ini untuk menikmati kehendaknya dan kemudian pelaku maksiat ini menggunakan kemampuan ini untuk melakukan hal-hal yang dilarang perbuatan haram ini masuk ke dalam kehendak Allah akan tetapi apakah bisa seseorang ini kemudian mengatakan “wahai tuhannku !! engkau yang menghendaki saya untuk maksiat, maka perbuatan saya ini sesuai dengan kehendak-Mu”. Apakah bisa ia berhaka seperti itu? Tidak demikian. Tegasnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri
Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo
Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Resmi Ditutup! Gubernur Khofifah Sebut Acara MTQ XXXXI Jatim di Jember Terbaik Sepanjang Sejarah
Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Baca Lainnya

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:03 WIB

Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Senin, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

TERBARU

Ketua Perbasi Jatim saat foto  bersama di Ponpes Manba'ul Hikam Sidoarjo (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo

Rabu, 15 Okt 2025 - 17:37 WIB