Idul Fitri Diprediksi Serentak, Kenapa Masih Sidang Isbat?

Selasa, 9 April 2024 - 03:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Frensia.id Idul Fitri Diprediksi Serentak

Gambar Frensia.id Idul Fitri Diprediksi Serentak

Frensia.id- Hari raya Idul Fitrih Diprediksi dilaksanakan serentak. Namun Kementerian agama masih menganggap perlu melaksanakan sidang Isbat. Hal ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan.

Prediksi dari Thomas Djamaluddin, seorang peneliti ahli utama di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menunjukkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 2024 diperkirakan akan serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini didasarkan pada posisi hilal pada 29 Ramadan 1445 H/2024 M yang memenuhi kriteria MABIMS (Majelis Agama Islam Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Menurut penelitian ini, posisi hilal pada tanggal 29 Ramadan 1445 H/2024 M telah mencapai kriteria tertentu yang menunjukkan tinggi bulan sudah mencapai 6,3 derajat dan elongasinya sudah mencapai 8,9 derajat. Kriteria ini penting dalam penentuan awal bulan Syawal dan Hari Raya Idul Fitri.

Dari prediksi tersebut, tanggal 9 April dihitung sebagai akhir dari 29 Ramadan, yang berarti Magribnya sudah masuk 1 Syawal. Masyarakat pun mulai bertakbir dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Berdasarkan prediksi ini, Pemerintah Indonesia bersama organisasi Islam seperti NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah memperkirakan Hari Raya Idul Fitri 2024 akan jatuh pada tanggal 10 April 2024. Prediksi ini penting sebagai pedoman dalam penetapan hari raya dan aktivitas keagamaan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri di Indonesia.

Baca Juga :  Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita

Walaupun sudah diprediksi dilaksanakan serentak, namun Pemerintah RI melalui Kementerian Agama masih memutuskan untuk melaksanakan sidang Isbath pada 9 April 2024 besok.

Mengenai hal ini, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam, Adib, menegaskan bahwa sidang isbat merupakan forum penting untuk mengambil keputusan bersama terkait awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

Hal ini sangat krusial mengingat keberadaan banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia yang memiliki metode dan standar tersendiri dalam penetapan awal bulan Hijriyah. Tidak jarang, pandangan dan pendekatan yang berbeda-beda ini bisa menimbulkan perbedaan dalam penetapan awal ibadah puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Adib juga menjelaskan bahwa perbedaan pendekatan yang ada dengan negara-negara Arab dalam penetapan awal bulan Hijriyah. Meskipun menggunakan prinsip rukyat (pengamatan hilal), Indonesia juga menggunakan mekanisme musyawarah dengan seluruh peserta sidang isbat, termasuk Ormas Islam yang hadir.

Keputusan yang diambil dalam sidang isbat menjadi penting karena diterbitkan dalam bentuk Keputusan Menteri Agama, yang memiliki kekuatan hukum yang mengikat masyarakat. Ini bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri secara bersama-sama.

Baca Juga :  Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser

Hasil musyawarah dalam sidang isbat ditetapkan oleh Menteri Agama agar mendapatkan kekuatan hukum. Jadi bukan pemerintah yang menentukan jatuhnya awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Pemerintah hanya menetapkan hasil musyawarah para pihak yang terlibat dalam sidang isbat”, ungkap Adib sebagaimana dilansir dalam laman resmi kementerian agama.

Lebih lanjut, Adib menegaskan bahwa peran pemerintah dalam proses sidang isbat adalah sebagai fasilitator untuk memastikan semua pihak dapat bermusyawarah dan mencapai kesepakatan yang bersifat inklusif. Hal ini juga mencerminkan nilai-nilai demokrasi yang dijunjung tinggi di Indonesia, di mana setiap suara dan pandangan memiliki kesempatan untuk didengarkan dan diperhitungkan.

Pentingnya sidang isbat bukan hanya dalam aspek teknis penetapan awal bulan Hijriyah, tetapi juga dalam memperkuat kesatuan umat Islam dan mengedepankan nilai-nilai toleransi serta saling menghormati terhadap keragaman pandangan dalam konteks agama.

Sidang isbat mengingatkan kita akan pentingnya menyatukan langkah dalam menjalankan ibadah dengan tetap memelihara kerukunan dan kebersamaan di tengah perbedaan yang ada.

Inilah yang menjadi nilai lebih bahwa keputusan diambil bersama, nilai-nilai demokrasi sangat tampak dengan kehadiran seluruh ormas yang hadir pada saat sidang isbat,” tambahnya tegas.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat
Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser
Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita
Merasa Dipermainkan! PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji
Legislator DPRD Jatim Satib Salurkan Bantuan Motor Roda Tiga, Jadikan Sampah Bernilai Ekonomi

Baca Lainnya

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:49 WIB

Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat

Senin, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

Rabu, 24 September 2025 - 07:15 WIB

Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser

TERBARU

Ilustrasi Kiai dalam cover Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia 2 Karya KH. A. Aziz Masyhuri Terbitan Diva Press

Kolomiah

Kiai, Amplop dan Keikhlasan Tak Terhitung

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:59 WIB

Kolomiah

Sesat Nalar Netizen atas Pesantren

Jumat, 17 Okt 2025 - 15:37 WIB