Frensia.Id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berencana akan mengaktifkan kembali bandara Notohadinegoro yang mati suri.
Bandara yang terletak di Kecamatan Ajung itu akan melayani tiga rute penerbangan. Yakni Jember-Bali, Jember-Surabaya dan Jember-Jakarta melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.
“Sebenarnya selama ini bandara tersebut hanya melayani penerbangan pesawat carter. Kita secara khusus sudah ada pesawat carter yang siap melayani,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Agus Wijaya, Senin (21/04/2025).
Diketahui, penerbangan komersial rute Jember-Surabaya sudah vakum sejak tahun 2022. Penyebabnya dikarenakan menurunnya jumlah penumpang.
Kata Agus, pihaknya sangat mendukung upaya Pemkab untuk mengaktifkan kembali bandara Notohadinegoro.
“Kita lihat nanti perkembangannya, kami berencana untuk bekerja sama dengan pesawat komersial dari maskapai swasta,” ujarnya.
Sementara itu, ketua komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya melakukan tindakan inpeksi mendadak (sidak) guna memastikan kelayakan Bandara Notohadinegoro sebelum akhirnya diaktifkan kembali.
“Termasuk kelayakan runway, marka jalan, sarana, dan prasarana lainnya,” ungkapnya.
Kata Ardi, menghidupkan kembali bandara Notohadinegoro merupakan bagian dari visi dan misi Bupati Jember.
Ketua Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) Jember, Gogot Cahyo Baskoro, menyebut bahwa temuan daripada pengecekan bandara akan disampaikan kepada Bupati Jember Muhammad Fawait. Gogot juga berharap agar proses menghidupkan kembali bandara bisa segera ditindaklanjuti dalam waktu dekat.
“Yang dipesankan oleh Bupati adalah, siapapun maskapainya tidak membebani APBD,” paparnya.
Sebagai informasi, upaya mengaktifkan kembali Bandara Notohadinegoro akan dimulai pada Juni 2025.
Rencana penerbangan akan dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu. Jika terjadi peningkatan okupansi, maka penerbangan akan terus ditambah.