Prof. Hepni Sebut UIN SUKA Kakek Bagi UIN KHAS Jember

Kamis, 1 Agustus 2024 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Prof Hepni Sebut UIN SUKA Kakek Bagi UIN KHAS Jember (Gambar; Istimewa)

Gambar Prof Hepni Sebut UIN SUKA Kakek Bagi UIN KHAS Jember (Gambar; Istimewa)

Frensia.Id- Prof. Hepni, selaku rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember, mengungkap kilas sejarah pendirian kampusnya. Ia menyebutkan bahwa sebenarnya, secara historis, UIN Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta dan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya memiliki peran besar saat pendirian awal UIN KHAS.

Pernyataan Prof Hepni disampaikan saat acara Opening Asesmen Lapangan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember,01/08/2024. Ia menceritakan rentetan pendirian kampus yang dipimpinnya saat ini.

Untuk memotret UIN KHAS secara utuh,  tidak bisa dilepaskan dari tapak tilas sejarahnya. Bagi guru besar kelahiran Madura ini, kampusnya berdiri megah saat ini karena peran tokoh-tokoh dari kalangan ulama’ hingga akademisi.

Ia menceritakan bahwa UIN KHAS Jember berdiri karena keinginan para ulama, tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat, utamanya yang masyhur di Jember.

Berawal dari keinginan para Ulama’, berawal dari para tokoh pendidikan, dan tokoh masyarakat, khususnya di Jember. Maka pada tanggal 30 September 1964, melalui konferensi alim ulama’ Syuriah NU di kabupaten Jember, dirancang, direncanakan, dibincang tentang pendirian IAID, Institut Agama Islam Djember, ujar Prof Hepni dalam sambutannya, 01/08/2024.

Baca Juga :  Sukses! Duta Griya Moderasi Beragama KUA Kaliwates Terbentuk, Rektor UIN KHAS Pimpin Baca Ikrar Trilogi

Pada proses pendirian IAID, Prof Hepni menjelaskan ada peran dan kontribusi kampus Islam lain. Salah satunya adalah UIN SUKA Yogyakarta.

Ketika proses IAID, kita didamping oleh IAIN Sunan Kalijogo pada saat itu. IAIN Sunan Kalijogo menjadi mentor yang menuntun kita pada kedewasaan”, ungkapnya.   

Akhirnya pada tahun 1966, lembaga rintisan tersebut berhasil beralih status  menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.

Tepatnya, 1966,  berubahlah IAID dengan dampingan IAIN Kalijogo Yogyakarta, itu menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Jember. Berpindah ke pendampingan, dari IAIN Yogya ke IAIN Surabaya”, tambahnya.  

Berdasarkan sejarah tersebut, Prof Hepni menegaskan bahwa peran IAIN Sunan Kalijaga dan IAIN Surabaya pada pendirian UIN KHAS sangat besar. Bahkan ia menyebut keduanya sebagai kakek dan bapak kampus yang dipimpinnya.

Baca Juga :  Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

IAIN Jogja adalah kakek kami di dalam kedewasaan PTKIN, dan Surabaya adalah bapak kami,” kata prof Hepni kepada para hadirin.

Karena itu fakta sejarah itu juga, ia mengaku senang dan bangga, jika pada acara Opening Asesmen BAN-PT dihadiri oleh perwakilan UIN Suka yang ikut berjasa pada pendirian kampusnya.

Maka saya senang sekali, apabila UIN Yogya hari ini hadir, untuk melihat cucunya”, ujarnya diikuti tepuk tangan tamu undangan yang hadir.  

Selain itu, ia juga menyampaikan rentetan transformasi hingga menjadi UIN KHAS saat ini. Pada tahun 1997, terlebih dahulu berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember.

Kemudian pada tahun 2014, turun keputusan Presiden secara Yuridis, yang menyatakan bahwa STAIN Jember telah resmi bertransformasi menjadi IAIN Jember.

Terakhir, tepat tanggal 11 Mei 2021, naik status menjadi UIN KHAS Jember hingga saat ini.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB