Viral; Buku Merah SBY Tentang Cawe-Cawe Presiden, Apakah Benar Menyerang Jokowi?

Jumat, 23 Februari 2024 - 05:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Frensia.id- Susilo Bambang Yodhoyono, Mantan Presiden RI Pra Jokowi, menulis buku berjudul “Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi“. Terbit tahun 2023 dan kembali diungkit oleh Warganet pasca AHY, Putra SBY, dilantik menjadi Menteti ATR/BPN.

Akun @islah_bahrawi mengupload cover buku tersebut dan menjelaskan bahwa penulisnya sedang tersungkur dalam sosok antagonis kekuasaan.

Menulis buku itu berat, apalagi sudah terlanjur dicetak. Dan semakin terasa runyam ketika penulisnya harus tersungkur di hadapan sosok antagonis yang terpampang di sampul bukunya“, catatnya akunnya di X.

Warganet pun merespon postingannya dengan beragam. Kebanyakan dari mereka terkejut dan menyatakan penulisnya telah salah langkah. Misalnya akun @_riverheaven berkomentar, “Dan anaknya SBY sudah dilantik jadi Menteri ATR….berilah musuhmu sepotong kue, maka ia akan tunduk padamu“.

Benarkah buka tersebut menentang tindak tunduk Politik Cawe-Cawe Jokowi? Tentu perlu membaca sendiri.

Baca Juga :  Masyarakat Pertanyakan Wabup Mangkir Paripurna, Ini Kata Fraksi PKB DPRD Jember!

Berdasarkan penelusuran crew frensia.id, tampaknya buku tersebut terlihat ilmiah. Isinya bukan sebagai cercaan pada politik Jokowi. Isinya lebih pada memberika  batasan cawe-cawe yang perbolehkan atau sesui dengan Undang-undang.

Sedikitnya ada lima pembahasan penting yang menunjukkan SBY memberikan batasan pada aksi cawe-cawe Jokowi dalam buku tersebut. Adapun kelimanya adalah sebagaimana berikut;

Dilarang Untuk Kepentingan Parpol

SBY dalam bukunya memperbolehkan cawe-cawe. Syaratnya dilakukan untuk kepentingan negara bukan untuk Parpol.

Menurutnya, presidan pertanggung jawab pada rakyat, bukan pada parpol.

Dilarang Menghambat Calon Lain

Buku SBY juga tampak menyoroti dugaan Jokowi menghambat beberapa calon untuk maju bersaing dengan calon pilihan. Tindakan Jokowi yang demikian, sangat disalahkan olehnya.

Ia memandang, jika benar-benar terjadi, Presiden dapat dinilai tidak mampu berbuat adil. Bahkan ia menyebut bukan pimpinan negara yang baik.

Dilarang Intervensi Partai

Pada point pembahasan ini, SBY menyinggung soal ketidaksukaan Jokowi Pada Anies Rasyid Bawswedan. Menurutnya, rasa tidak susak itu sah dalam politik. Namun jangan sampek berlebihan.

Baca Juga :  Bupati Jember Apresiasi Usulan Raperda DPRD Jember

Hal yang ia salahkan, jika Jokowi karena alasan tidak suka, melakukan intervensi pada partai pengusung Anies. Baginya, harus menahan diri untuk melakukan hal tersebut.

Jokowi harus mengambil sikap sebagaiman pada perhelatan atau konflik partai demokrat. Keputusannya dianggap tepat saat tidak menyepakati Moeldoko yang melakukan kudeta. Baginya, Jokowi melakukan langkah yang benar kala itu.

Dilarang Memakai Fasilitas Negara

Pembahasan ini berkaitan dengan dukungan Jokowi pada salah satu paslon. Boleh-boleh saja mendukung calon presidan, namun menurutnya, tetap ada batasan.

Batasannya adalah dilarang mengunakan fasilitas negara. Jika itu dilakukan dianggapnya, tidak etis dan bahkan melanggar undang-undang.

Parpol Boleh Disetir Jokowi

Pada aspek ini, tampak SBY tidak begitu menyalahkan Jokowi. Ia hanya menjelaskan, menyetir Parpol boleh asal atas kesepakatan pimpinan partai.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah
Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat
Komisi C DPRD Jember Pastikan Kesiapan Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai
Wabup Mangkir Paripurna, Fraksi Nasdem: Harusnya Hadir Meski Tak Diundang

Baca Lainnya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:53 WIB

PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:11 WIB

Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB