Janda di Jember: Pernah Diteliti Akademisi UNEJ, Ternyata Dipandang Negatif

Minggu, 24 November 2024 - 17:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Janda di Jember: Peranah Diteliti Akademisi UNEJ, Ternyata Dipandang Negatif

Janda di Jember: Peranah Diteliti Akademisi UNEJ, Ternyata Dipandang Negatif

Frensia.id- Janda, satu sisi, memang mempesona, namun secara sosial masih dipandang hina dan negatif. Maya Irianti, seorang akademisi dari Universitas Negeri Jember (UNEJ), mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa persepsi masyarakat terhadap janda masih dipenuhi stigma negatif.

Hasil kajian ini telah dipublikasikan di repositori UNEJ pada tahun 2007.

Penelitian yang dilakukan Maya berfokus pada masyarakat Tanggul Kulon, Jember. Temuannya menunjukkan bahwa janda sering kali dianggap sebagai “aib” dalam lingkungan sosial, dengan ruang gerak yang terbatas akibat stigma budaya yang melekat.

Baginya, Budaya masyarakat kita cenderung mengkultuskan pernikahan sebagai simbol kesempurnaan hidup. Ketika ikatan itu terputus, janda kerap dipandang sebelah mata.

Baca Juga :  Tak Jomblo Lagi! Megawati, Sang Megatron Ternyata Telah Daftar Nikah

Meskipun Tanggul Kulon dikenal sebagai wilayah dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi dan infrastruktur memadai, budaya patriarki tetap menjadi tantangan utama. Janda sering disalahkan atas berakhirnya pernikahan, bahkan ketika mereka tidak bersalah.

Akibatnya, mereka kerap terpinggirkan dalam pemenuhan kebutuhan biologis, psikis, bahkan pendidikan formal bagi anak-anak mereka.

Maya menganalisis data yang dikumpulkannya melalui observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Ia menemukan tiga aspek utama stigma terhadap janda: persepsi masyarakat terhadap perilaku janda, kemampuan mereka memenuhi kebutuhan pokok, serta akses pendidikan formal untuk anak-anak mereka.

Hasilnya, semua aspek ini menunjukkan bias negatif yang kuat.

Baca Juga :  Perkuat Kader dan Organisasi, GP Ansor Banyuwangi Usung Gagasan “Satu Komando Ansor Berdaya”

Masyarakat masih mengaitkan status janda dengan nilai-nilai yang merendahkan, bukannya sebagai bagian dari proses kehidupan yang wajar. Dalam masyarakat Tanggul Kulon, keutuhan keluarga dianggap sebagai simbol kehormatan yang harus dipertahankan dengan segala cara. Pola pikir inilah yang menempatkan janda pada posisi sulit, di mana kebebasan dan hak mereka sering kali terbelenggu.

Penelitian ini membuka diskusi penting tentang perlunya perubahan perspektif budaya. Temuanya memberikan saran bahwa Janda bukan aib, mereka bagian dari masyarakat yang punya hak dan potensi sama.

Kini, tantangannya adalah bagaimana membawa kesadaran ini ke tengah masyarakat, agar stigma terhadap janda perlahan terkikis.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Satgas Pangan Unit Tipidter Polres Jember Sidak Pasar dan Gudang Beras
Perkuat Kader dan Organisasi, GP Ansor Banyuwangi Usung Gagasan “Satu Komando Ansor Berdaya”
Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster
Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan
Terlalu Tinggi! Nilai Kenaikan NJOP Banyuwangi Dipertanyakan Pansus DPRD
Membangun Otonomi Daerah yang Bermartabat: Antara Regulasi, Korupsi, Dan Inovasi Digital
DPC PKB Jember Sarankan Simpang Tiga Depan Hotel Bandung Permai Ditutup
Tanggapan Perumahan Soal Penutupan Simpang Empat Argopuro Jember
Tag :

Baca Lainnya

Rabu, 23 Juli 2025 - 07:00 WIB

Satgas Pangan Unit Tipidter Polres Jember Sidak Pasar dan Gudang Beras

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:49 WIB

Perkuat Kader dan Organisasi, GP Ansor Banyuwangi Usung Gagasan “Satu Komando Ansor Berdaya”

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:35 WIB

Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster

Jumat, 18 Juli 2025 - 07:03 WIB

Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:00 WIB

Terlalu Tinggi! Nilai Kenaikan NJOP Banyuwangi Dipertanyakan Pansus DPRD

TERBARU

Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy bersama para mitranya (Sumber foto: istimewa)

Opinia

Melestarikan Jaringan

Jumat, 25 Jul 2025 - 13:57 WIB