Frensia.Id- Warga Puger Jember tuntut pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak. Ratusan massa atas nama Puger Melawan ini berkumpul sejak pagi hari untuk datang ke kota Jember.
Massa sampai ke Pendopo Arya Wahyawibawagraha Jember pukul 11:55 WIB dengan 7 truck dan 7 elf.
Sebelumnya, warga Puger melakukan aksi pemblokiran jalan pada Rabu (08/01). Truck Imasco dianggap sebagai dalang kerusakan jalan.
Aksi hari ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya. Pasalnya, jalan provinsi di ruas Rambipuji-Puger dan Jombang-Puger tak kunjung diperbaiki.
Kholilurrohman, kordinator lapangan (korlap) aksi menyatakan bahwa jalan rusak disebabkan oleh truk tidak sesuai tonase.
“Klasifikasinya 8 ton yang boleh melintasi jalan, tapi pada kenyataannya yang melintas truk dengan 50 sampai 70 ton. Akibatnya jalanan menjadi rusak,” katanya, Senin (13/01/2025).
Ratusan massa aksi beradal dari 6 kecamatan. Yakni Puger, Balung, Jombang, Kencong, Rambipuji dan Gumukmas.
“Hari ini aksi didominasi warga Kecamatan Puger. Ada keterwakilan warga dari enam kecamatan,” ujarnya menambahkan.
Secara terpisah, Satib selaku Komisi D DPRD Jatim menyampaikan bahwa telah disepakati truck yang boleh melintas di jalan Rambipuji-Puger dan Jombang-Puger muatan maksimalnya 15 ton.
“Semua pihak yang hadir di Rapat Kordinasi (Rakor) termasuk perusahaan bisa memahami keluhan masyarakat. Dan telah disepakati truck yang boleh melintas maksimal 15 ton,” ucapnya saat diwawancarai setelah Rakor.
Lebih lanjut kata Satib, badan jalan Provinsi hanya mampu dilintasi oleh truck bertonase 15 ton. Jika melebihi itu, maka jalan akan cepat rusak.
“Memang kemampuan badan jalan milik provinsi itu 15 ton. Sebaik apapun jalan, kalau yang lewat overload pasti akan cepat rusak,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai anggaran 52 Miliar yang dirasa kurang untuk memperbaiki jalan, Satib menegaskan bahwa selama 3 tahun terakhir Jember dijadikan sebagai prioritas. “Di Jawa Timur itu terdiri dari 38 kota, 3 tahun terakhir Jember menjadi prioritas,” jelasnya.
Pada tahun 2022, ada peningkatan jalan dari Kasian sampai Kencong. Nilainya sekitar 80 Milliar. Lalu pada tahun 2024 dilakukan pembangunan jembatan Kasian.
“Tahun 2025 ada alokasi dana 52 miliar. 30 M untuk peningkatan jalan, 22 M untuk merawat sepanjang tahun. Ini merupakan anggaran tertinggi dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” tegasnya.
Mengenai permintaan Bupati agar jalan di beton. Menurut Satib, tidak ada persoalan jika permintaannya dibeton.
“Memang akan lebih kuat, tapi tidak sepanjang ketika di aspal,” pungkasnya.