Frensia.Id/22/01/2024. Pada debat kedua Cawapres kemarin, Gibran bertanya keberpihakan pasangan capres-cawapres 02 pada inovasi pemakaian nikel dalam dunia otomatif. Ungkapanya, yang viral adalah saat ia menyebut inovasi industri otomotif terkenal, Tesla, memakai bahan nikel.
Walaupun pendapatnya tidak ditanggapi oleh Cak Imin, di lain kesempatan melahirkan kontroversi. Sebab perkataannya ini dilatar belaking oleh Tom Lembong, tokoh yang dianggap Gibran sebagai pembisik Cak Imin. Ia megatakan Lembong yang hari ini ditetapkan sebagai CO-Timnas Amin salah karena mengatakan Tesla tidak memakai Nikel.
Tom Lembong menanggapi pernyataan ini . Menurutnya, Gibran salah besar, saat ini Tesla telah berupaya tidak memakai nikel dalam produksinya. Yang masih memakai hanya di Indonesia. “Saya kira harus dilihat lagi ya, yang saya sampaikan di podcast itu adalah semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok bukan semua mobil tesla. Jadi semua mobil tesla yang dibuat di Tiongkok menggunakan LFP”, tuturnya dalam ‘Your Money Your Vote’ CNBC Indonesia, Senin, 22 Januari 2024.
Benarkah Tesla Masih Memakai Nikel?
Diketahui, beberapa hari lalu,Elon Musk,CEO Tesla, menyatakan ketidaksetujuannya pada pada pemakaian bahan nikel sebagai bahan baku utama baterei listrik otomotif. Ia berencana akan mengganti bahan batrey Tesla. Beberapa tahun kemarin, ia bahkan pernah nulis, “Nikel adalah kekhawatiran utama kami untuk meningkatkan produksi baterai lithium-ion. Karena itu, kami mengubah (baterai) ke katoda besi. Banyak besi (dan lithium)!.
Dilansir dari CNN Indoenesia, ternyata Tesla saat ini memang sedang mengembangkan mobil listrik yang memakai batrey dengan bahan LFP. Bahkan dijelaskan juga produksi ini besar-besar dilakukan dengan menggandeng perusahaan yang dahulu menjadi pesaingnya. Perusataan tersebut adalah Build Your Dreams (BYD), salah satu perusahaan mobil listrik besar dari cina.
Berdasarkan data tersebut, ucapan tentang Tesla tidak benar seratus persen. Sebab Tesla memang sedang mengembangkan industri listrik LFP. Walaupun produk belum masuk ke Indonesia, namun pernyataan pemilik perusahaan ini, Elon Musk, mengemukakan pelan-pelan akan meninggalkan nikel.