Ahli Tafsir Keren dari Muhammadiyah, Dr. Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy

Minggu, 24 November 2024 - 18:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Ahli Tafsir Keren dari Muhammadiyah, Dr. Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy (Sumber: Istimewa)

Gambar Ahli Tafsir Keren dari Muhammadiyah, Dr. Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy (Sumber: Istimewa)

Frensia.id – Indonesia memiliki banyak tokoh ulama yang berperan penting dalam perkembangan ilmu tafsir. Salah satunya adalah Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, seorang intelektual Islam asal Aceh yang dikenal sebagai ahli tafsir dan cendekiawan terkemuka Muhammadiyah.

Sosok yang lahir pada 10 Maret 1904 di Lhokseumawe ini memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan Islam modern dan karya-karya tafsir yang monumental.

Hasbi tumbuh di lingkungan keluarga religius. Ayahnya, Tengku Muhammad bin Muhammad Su’ud, adalah seorang ulama dan Qadi Chik pemilik pesantren. Ibunya, Tengku Amrah, adalah keturunan Tengku Abdul Aziz, Qadi Chik Maharaja Mangkubumi Kesultanan Aceh.

Sejak kecil, Hasbi belajar agama di berbagai dayah hingga 1925. Di antara gurunya adalah Syaikh Muhammad bin Salim al-Kalali, ulama Sudan yang memberikan gelar “Ash-Shiddieqy” karena Hasbi masih keturunan ke-37 Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Pada 1924, Hasbi mendirikan dayah di Buloh Beureugang sebelum melanjutkan belajar di Perguruan Al-Irshad, Surabaya. Ia mengembangkan model pendidikan Islam modern bersama Al-Kalali di Lhokseumawe pada 1928. Hasbi juga aktif dalam organisasi keislaman.

Baca Juga :  Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

Ia menjabat Ketua Cabang Muhammadiyah Kutaraja (1938) dan Konsul Muhammadiyah Aceh (1943–1946). Selain itu, ia mendirikan Sekolah Darul Irfan pada 1940 dan memimpin Masyumi Aceh Utara.

Karier Hasbi melejit setelah dikenalkan dengan K.H. Wahid Hasyim dan Kiai Fatchurrahman Kafrawi dalam Kongres Muslimin Indonesia XV di Yogyakarta pada 1949. Ia bergabung sebagai dosen di PTAIN Yogyakarta (cikal bakal IAIN/UIN) pada 1951 dan menjadi tokoh penting dalam pengembangan perguruan tinggi Islam.

Hasbi menjabat Dekan Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga (1960–1972), Guru Besar Ilmu Hadis, hingga Rektor Universitas al-Irshad Surakarta (1963–1968).

Sebagai ulama, Hasbi dikenal dengan pendekatan fikih reformis. Tafsirnya yang fenomenal, Tafsir an-Nur (1952–1961), merupakan tafsir al-Qur’an 30 juz pertama dalam bahasa Indonesia. Karya ini menjadi rujukan utama bagi umat Islam di Indonesia.

Baca Juga :  Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selain Tafsir an-Nur, ia juga menulis Tafsir al-Bayan dan puluhan buku lain dalam berbagai disiplin ilmu keislaman, termasuk fikih, hadis, dan tauhid. Hingga akhir hayatnya, Hasbi menghasilkan 73 buku dalam 142 jilid dan 50 artikel, menjadikannya salah satu ulama produktif di Indonesia.

Karya-karya Hasbi mencerminkan pemikiran Islam yang modernis, sejajar dengan tokoh pembaharu lain seperti Buya Hamka dan Hazairin. Gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dianugerahkan kepadanya oleh Universitas Islam Bandung (1975) dan IAIN Sunan Kalijaga (1975), sebagai pengakuan atas kontribusinya.

Hasbi wafat pada 9 Desember 1975 di Jakarta. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga IAIN Syarif Hidayatullah.

Warisannya, terutama dalam bidang tafsir, tetap hidup sebagai inspirasi bagi generasi penerus. Sebagai tokoh Muhammadiyah yang visioner, Hasbi Ash-Shiddieqy tak hanya ahli tafsir, tetapi juga pemimpin yang memberikan warna baru dalam keilmuan Islam di Indonesia.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo
Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember
Ojol Jember Gelar Aksi Solidaritas Kemanusiaan Pasca Peristiwa Kematian Driver Jakarta
Usut Tuntas Insiden Ojol, Prabowo Pastikan Negara Hadir untuk Keluarga Korban

Baca Lainnya

Selasa, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

Selasa, 2 September 2025 - 11:13 WIB

Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak

Senin, 1 September 2025 - 22:49 WIB

Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

TERBARU