Dosen UNAS, Prof Kumba Diduga Plagiat! Ada Penelitian Yang Klaim Sudah Umum Terjadi Di Indonesia

Tuesday, 23 April 2024 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Dosen UNA, Prof Kombo Diduga Plagiat (sumber:Freepik)

Ilustrasi Dosen UNA, Prof Kombo Diduga Plagiat (sumber:Freepik)

Frensia.id- Viralnya Prof Kumba Digdowiseiso, pengajar atau dosen Universitas Nasional Jakarta, dianggap mengagetkan semua pihak. Padahal perilaku plagiarisme telah umum dan lama terjadi di Indonesia.

Aktifitas plagiat adalah pelanggaran berat di Indonesia. Walaupun demikian, masih marak terjadi di dunia kampus.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh benerapa peneliti. Salah satunya adalah Tatum S. Adiningrum.

Ia menulis riset berjudul,” Reviewing Plagiarism: An Input for Indonesian Higher Education“. Yang demikian, telah terbit dalam Journal of Academic Ethics pada tahun 2015.

Menurunya, pada tengah terbukanya peluang internasional bagi akademisi dan mahasiswa. Artinya, masalah plagiarisme terus menjadi perhatian serius dalam sektor pendidikan tinggi di Indonesia. Laporan ini menggambarkan survei eksplorasi pada Australian Award Alumni.

Semuanya dilakukan untuk mendapatkan pandangan mereka mengenai prevalensi plagiarisme serta langkah-langkah pencegahan yang dilakukan di institusi pendidikan tinggi Indonesia. Yentu yang demikian, diikuti dengan serangkaian diskusi kelompok terfokus bersama perwakilan dari berbagai institusi pendidikan tinggi agar lebih mendalam.

Hasilnya,  survei mengungkapkan bahwa perilaku plagiarisme dapat diidentifikasi baik di kalangan mahasiswa maupun dosen. Jadi perilaku demikian telah mengndikasikan budya plagiat di dunia akademik.

Baca Juga :  Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Bagi mereka, salah satu tantangan utamanya adalah perbedaan standar antara staf pengajar yang berlatar belakang luar negeri dan lokal dalam memahami konsep plagiarisme. Staf pengajar yang berasal dari luar negeri cenderung menerapkan standar yang lebih ketat dalam hal integritas akademik.

Sementara standar luar negeri memang mungkin tidak muda dilaksankan di lokal indonesia. Maka dari itu, hal tersebut menciptakan ketegangan dalam mengangkat isu plagiarisme. Terutama, bagi staf pengajar asing yang khawatir akan dianggap terlalu kritis atau tidak menghargai konteks lokal.

Selain itu, peneliti juga memiliki kekhawatiran tentang konsistensi dan penegakan hukum. Baginya, belum ada stansar pencegahan plagiarisme di perguruan tinggi Indonesia.

Baca Juga :  IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Masih perlu kesepakatan bersama untuk menetapkan standar yang jelas dan lebih konsisten dalam memerangi plagiarisme. Termasuk pendekatan yang adil dan berwawasan lintas budaya.

Langkah-langkah pencegahan yang efektif harus melibatkan edukasi yang komprehensif kepada mahasiswa dan staf pengajar. Mereka harus dibekali secara maksimal tentang praktik akademik yang etis dan adil.

Kesimpulannya, isu plagiarisme di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia membutuhkan perhatian serius dari semua pihak terkait. Tindakan kolektif dan pendekatan holistik diperlukan untuk menciptakan lingkungan akademik yang berintegritas dan adil.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio
Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember
Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah
Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah
Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology
Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Baca Lainnya

Saturday, 8 November 2025 - 18:48 WIB

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Friday, 7 November 2025 - 15:16 WIB

Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember

Friday, 7 November 2025 - 13:33 WIB

Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah

Wednesday, 29 October 2025 - 17:21 WIB

Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

TERBARU