Eco-Pesantren, Cara PP Nurul Harmain Lombok Hadapi Krisis Iklim

Sabtu, 29 Juni 2024 - 04:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Eco-Pesantren, Cara PP Nurul Harmain Lombok Hadapi Krisis Iklim (Sumber: Canva)

Eco-Pesantren, Cara PP Nurul Harmain Lombok Hadapi Krisis Iklim (Sumber: Canva)

Nurul Haramain NW Lombok Islamic boarding school had implemented a sustainable lifestyle based on the ecological values in the Al-Quran and Hadith


Abdul Quddus

Frensia.id- Eco-pesantren juga dipraktikkan di Lombok. Pesantren Nurul Haramain NW Lombok merupakan salah satu pesantren yang cukup sukses melawan krisis iklim. Salah satu caranya adalah dengan melalai eco-pesantren.

Sebelumnya, Frensia.id telah mengumpulkan beberapa data yang menginformasikan bahwa Eco-pesantren sebagai strategi menghadapi krisis ekologi telah terbukti sukses dikembangkan. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian yang dilakukan oleh akademisi-akademisi. Bahkan ada yang mengembangkannya sebagai pendidikan konservasi hutan.

Tidak sampai disitu saja, ada juga yang mengatakan bahwa eco-pesantren sebenarnya juga dapat dijadikan jalan menghadapi krisis iklim. Ha demikian sebagaimana yang terjadi pada pesantren Nurul Haramain NW Lombok.

Baca Juga :  Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Abdul Quddus, seorang akademisi asal Universitas Islam Negeri Mataram, meneliti konsep pendidikan ekologi tersebut. Ia melihat adanya desain pendidikan yang khusus dikembangkan dalam menghadapi krisis iklim global. Bagi, Pesantren Nurul Haramain dapat menjadi penghubung bagi inisiatif pelestarian lingkungan di tengah dominasi ilmu pengetahuan sekuler.

Untuk menyelidikanya, ia menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif-eksploratif. Tidak lupa, ia juga memakai beberapa sudut pandang teroretis, diantarana teori eko-teologi Mary Evelyn Tucker dan Vasudha Narayan.

Setalah melakukan kajian yang mendalam, akhirnya ia menyimpulkan bahwa Pondok Pesantren Nurul Haramain telah mengadopsi gaya hidup berkelanjutan yang berlandaskan nilai-nilai ekologi dalam Al-Quran dan Hadits.

Tuan Guru, sebagai pemimpin pesantren, nyata telah juga menjadi tauladan spiritual dan penjagaan kelestarian lingkungan. Ia memiliki peran penting dalam mengarahkan dan menginspirasi komunitas pesantren untuk menjalani kehidupan yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga :  Jember Alami Kelangkaan BBM, Begini Tanggapan Akademisi UIN KHAS

Penerapan eco-pesantren telah dikembangkan dengan berbagai praktik yang berkelanjutan. Salah satu contohnya, misal pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan, hingga soal pelestarian sumber daya alam.

Cara demikian tidak hanya menjadi solusi praktis untuk krisis iklim, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis yang mendalam di kalangan santri. Proses pemaduan ajaran agama dengan nilai-nilai ekologi terbukti bisa menjadi strategi efektif dalam menghadapi tantangan dan masalah lingkungan.

Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Lombok menjadi contoh bagaimana lembaga pendidikan tradisional agama mampu berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Atau dapat dikatakan juga, pesantren ini telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi krisis iklim global.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025
Galakkan Gerakan “Wakaf Oksigen” Saat PBAK, UIN KHAS Jember Lawan Krisis Iklim
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Ribuan Mahasiswa Baru UIN KHAS Jember Bagikan Bibit Pohon Buah Kepada Pengguna Jalan
Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

Baca Lainnya

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 21:52 WIB

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025

Jumat, 22 Agustus 2025 - 17:00 WIB

Galakkan Gerakan “Wakaf Oksigen” Saat PBAK, UIN KHAS Jember Lawan Krisis Iklim

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:29 WIB

Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Ribuan Mahasiswa Baru UIN KHAS Jember Bagikan Bibit Pohon Buah Kepada Pengguna Jalan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

TERBARU