Frensia.id – Berbeda dengan Ramadhan sebelumnya, Bulan Ramadhan kali ini terjadi gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan jarang sekali terjadi pada bulan Ramadhan, apalagi dengan gerhana bulan penumbra.
Gerhana bulan panumra diprediksi akan terjadi di indonesia pada bulan Ramadhan, tepatnya pada hari Senin 25 Maret 2024. Gerhana Bulan Penumbra merupakan gerhana yang terjadi karena matahari, bumi, dan bulan berada dalam posisi sejajar.
Kondisi seperti ini menyebabkan posisi bulan hanya melewati bayangan penumbra bumi. Sehingga bulan tampak kelihatan redup saat mencapai puncak gerhana daripada pada saat fase purnama.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena gerhana bulan penumbra yang terjadi pada bulan Ramadhan kali ini bisa dilihat secara langsung di beberapa wilayah Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada Ramadhan tahun ini tidak lain adalah anggota ke-64 dari 71 anggota pada seri Saros 113.
Selain gerhana bulan pada senin 25 Maret, di indonesia juga akan terjadi gerhana bulan yang akan berasosiasi dengan gerhana penumbra. Adapun gerhana ini akan terjadi pada 5 April 2023 dan bisa dilihat dari seluruh wilayah di Indonesia.
Adapun gerhana bulan penumbra yang terjadi pada senin 25 Maret ini memliki beberapa tahapan fase proses. Tahapan fase tersebut yakni fase mulainya gerhana, fase gerhana puncak, dan fase gerhana berahir.
Dipresiksi oleh BMKG, gerhana bulan penumbra kali ini, dari proses awal hingga berakhir akan berdurasi sekitar 4 jam 43 menit 39 detk.
Adapun rincian durasinya sebagai berikut.
- Fase Gerhana Mulai (P1): Pukul 11.50.58 WIB atau 12.50.58 WITA atau 13.50.58 WIT dan 04.50.58 UT
- Fase Gerhana (Puncak): 14.12.48 WIB atau 15.12.48 WITA atau 16.12.48 WIT dan 07.12.48 UT
- Fase Gerhana Berakhir (P4): 16.34.38 WIB atau 17.34.38 WITA atau 18.34.38 WIT dan 09.34.38 UT
Sementara itu, proses terjadinya gerhana penumbra pada ramadhan kali ini dibagi menjadi dua wilayah oleh BMKG. Tidak semua wilayah di indonesia bisa melihat terjadinya gerhana dari awal hingga berakhir.
Wilayah pertama yang bisa mengamati seluruh terjadinya gerhana bulan penumbra hanyalah wilayah Indonesia bagian timur. Adapun beberapa wilayah yang dapat mengamati seluruh proses gerhana bulan misalnya Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku.
Wilayah kedua yang hanya meihat sebagian proses terjadinya gerhana. Wilayah ini tidak bisa mengati seluruh fase gerhana dikarenakan bulan berada di bawah horizon. Adapun wilayah tersebut seperti sekitar Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan sebagian Maluku.