Stoikisme Ramadhan (Part 2): Meraih Qana’ah dan Kedamaian Hidup

Jumat, 22 Maret 2024 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – “Hidup hanya kuat jika kita menghargai apa yang telah kita miliki.” kutipan ini merupakan kutipan filsuf dan kaisar Romawi Marcus Aurelius, yang dikenal sebagai salah salah satu tokoh dalam filsafat stoiscism.

Ungkapan lain yang relevan adalah kebijaksanaan Seneca, filsuf stoik juga ia mengungkapkan Kebahagiaan bukanlah memiliki hal-hal besar, tetapi menikmati hal-hal kecil dengan penuh kesadaran.

Dua kutipan filsuf stoikisme mengajarkan perasaan cukup dalam melakoni hidup. Pasalnya tidak semua orang bisa melakoni hidup dengan merasa cukup. Sebaliknya merasa kurang sekalipun pada ukuran-ukuran yang sebenarnya sudah cukup atau bahkan melebihi dari limitasi cukup.

Dalam konteks narasi agama, merasa cukup dengan apa yang dimiliki, menerima atas kondisi, menikmati hal-hal kecil disebut dengan qana’ah.

KH. Muhammad Syamsul Arifin dalam kalam hikmah sebuah buku kumpulan pemikiran ulama kharismatik asal pulau garam maura tersebut, menuturkan qana’ah dalam bahasa madura disebut rennah.

Menurutnya menerima apa adanya pemberian Allah walau sedikit, tidak ngoyo, tidak minta banyak dan menggunakan pemberian allah dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk syukur. qana’ah disini hany berlaku pada konteks duniawi an-sich, tidak dalam konteks ukhrawi.

Baca Juga :  Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya

Secara gamblang dalam praktik laku sehari-hari kehidupan qana’ah digambarkan dengan sikap tidak menggerutu, tidak mudah bercerita kesusahan, rintangan hidupnya bagi orang lain, merasa bahagia dengan apa yang diberikan Allah swt.

Selanjutnya KH. Syamsul Arifin memberikan kriterium sifat qana’ah seperti senantiasa bersikap tenang, tidak ada kegelisahan dalam hidupnya. Hal itu karena terwujud karena hati yang memiliki sikap qana’ah sudah menerima dengan senang hati segala pemberian Allah swt.

Bagi orang yang qana’ah tidak ada ruang ‘mencurigai’ atas segala pemberian Allah saw, sebaliknya selalu damai dan menerima dengan pemberiannya dan sabar atas cobaannya. Persis dengan ungkapan Marcus Aurelius diatas hidup hanya kuat jika kita menghargai apa yang telah kita miliki.

Baca Juga :  SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Sebagai bulan mulia, ramadhan tidak pernah sepi dengan pancaran kemuliaan bagi manusia khususnya yang melakoni dengan baik.

Dalam konteks qana’ah dan damai dalam melakoni hidup ramadhan mendorong untuk itu. Ramadhan mendorong orang yang berpuasa untuk bersifat qana’ah.

Contoh kecil, terlihat saat berbuka puasa Rasulullah mengajarkan berdoa yang mengandung sifat qana’ah seperti doa berbuka puasa ‘Ya Allah,…. atas rejeki mu aku berbuka puasa’.

Seakan kita diajak dengan sadar untuk menerima apa yang kita miliki. Qana’ah dan damai dalam hidup.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara
Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad
Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji
Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya
SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Baca Lainnya

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:54 WIB

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:47 WIB

Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:44 WIB

Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:12 WIB

Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

Senin, 16 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember

TERBARU