Jurnalisme Riset, Awal Mula Ruang Akademik Bersatu Dengan Media

Jumat, 1 November 2024 - 21:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Jurnalisme Riset, Awal Mula Ruang Akademik Bersatu Dengan Media (Sumber: Frensia/Grafis)

Gambar Jurnalisme Riset, Awal Mula Ruang Akademik Bersatu Dengan Media (Sumber: Frensia/Grafis)

Frensia.id- Jurnalisme Riset merupakan awal mula kegiatan akademik menyasar dunia media. Dua dunia literasi yang berbeda ini, akhir-akhir mulai tak bisa dipisahkan.

Wendy Bacon dalam artikelnya di Australian Journalism pada tahun 2006, mengulas perjalanan panjang jurnalisme menuju penerimaan sebagai disiplin akademik yang dianggap setara dengan bidang lain dalam ilmu sosial dan humaniora.

Pengakuan ini memang datang dengan tantangan, terutama di Australia, di mana jurnalis dan pendidik jurnalisme pada awalnya merasa kurang dihargai dalam fakultas humaniora atau ilmu sosial.

Dalam beberapa dekade terakhir, meskipun posisi mereka perlahan membaik, masih ada dinamika kompleks yang memengaruhi penerimaan jurnalisme sebagai penelitian.

Menurut Bacon, perubahan ini tidak terjadi begitu saja. Gelar lanjutan, keberhasilan mendapatkan hibah penelitian, penerbitan buku teks, dan pengembangan jurnal yang ditinjau sejawat telah membantu menambah legitimasi akademis bagi pendidik jurnalisme.

Semua ini menjadi semacam “modal budaya” yang memperkuat posisi jurnalisme di dunia akademik. Namun, meskipun modal ini berhasil mendongkrak kredibilitas jurnalisme, jalannya tidak mudah. Australia mengalami apa yang disebut “perang media,” di mana pendidik jurnalisme berseteru dengan para ahli studi media yang sering mengkritisi praktik jurnalistik.

Baca Juga :  Kolaborasi! KUA Kaliwates Bersama UIN KHAS Jember Siapkan Duta Moderasi di Wilayah Perkotaan

Banyak pendidik jurnalisme yang mempertanyakan pendekatan kritis dalam studi media yang dianggap terlalu jauh dari praktik lapangan, sementara mereka sendiri berjuang untuk mempertahankan relevansi praktik jurnalistik dalam pendidikan tinggi.

Perang media ini akhirnya mulai mereda, dan sejak pertengahan tahun 90-an, publikasi penelitian tentang jurnalisme mulai tumbuh secara konsisten. Namun, Bacon menyoroti konsekuensi dari perjuangan panjang ini.

Dalam pandangan Pierre Bourdieu, mereka yang berada di “pinggiran” suatu bidang cenderung mengadopsi aturan main yang berlaku di pusatnya.

Artinya, jurnalis yang dipaksa beralih menjadi akademisi sering kali menyesuaikan diri dengan pendekatan dan metodologi ilmu sosial yang konvensional, demi menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik.

Akibatnya, banyak jurnalis yang akhirnya lebih berfokus pada penerapan metodologi ilmiah ketimbang mengembangkan praktik jurnalistik yang kritis dan kreatif.

Situasi ini menyebabkan adanya dilema di kalangan pendidik jurnalisme. Di satu sisi, mereka merasa tertekan untuk berkontribusi sebagai akademisi, dengan mempublikasikan penelitian dan mengajar metodologi sosial ilmiah.

Di sisi lain, fokus mereka pada metodologi konvensional dapat menghambat pengembangan praktik jurnalisme yang berpotensi lebih kaya dan bernuansa kritis.

Bacon berpendapat bahwa jurnalisme itu sendiri memiliki potensi sebagai bentuk penelitian yang unik, yang mampu menawarkan perspektif langsung pada isu-isu sosial tanpa dibatasi oleh aturan penelitian akademis yang kaku.

Baca Juga :  Kuliah Gratis Bagi Calon Guru di UIN KHAS Jember, Ada Beasiswa PIAUD dari Pemprov!

Maka, Bacon melihat kesempatan melalui Kerangka Kualitas Penelitian Australia yang baru. Ini bisa menjadi momen bagi akademisi jurnalisme untuk mengeksplorasi kembali jurnalisme sebagai bentuk penelitian independen, bukan sekadar cabang ilmu sosial yang mengadopsi metodologi konvensional.

Bacon menyarankan agar pendidik jurnalisme memanfaatkan kerangka ini untuk tidak hanya memperkuat posisi mereka di universitas, tetapi juga untuk memajukan praktik jurnalisme itu sendiri.

Dia menganggap bahwa penerapan pendekatan penelitian yang berbeda pada jurnalisme dapat memperkaya disiplin ini dan memberinya tempat yang lebih kokoh di dunia akademik.

Pada akhirnya, Bacon optimis bahwa melalui pengakuan yang lebih besar terhadap jurnalisme sebagai penelitian, baik jurnalis maupun akademisi dapat menemukan titik temu antara praktik lapangan dan penelitian ilmiah, sehingga menciptakan jurnalisme yang lebih reflektif dan terlibat dalam isu-isu sosial.

Pandangan ini berpotensi membuka jalan baru bagi jurnalisme sebagai disiplin yang bukan hanya mengamati, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk wacana sosial.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB