Sosok Pilihan Warga Nahdlatul Ulama 2024? Ini Jawabannya

Thursday, 25 January 2024 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id -Dalam tulisan PBNU tidak Netral, benarkah? ini Kata Gus Nadir. diurai terkait kompas politik PBNU di pilpres 2024. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai PBNU mengumpulkan pimpinan wilayah di Surabaya, Jawa a Timur pada 7 januari 2024.

Perkumpulan ini disinyalir adanya arahan dari PBNU untuk memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di pilpres 2024. Sungguh disayangkan, PBNU yang sejak awal mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi yang netral dan tidak akan berpihak pada satu paslon jutru dalam suguhan dari berbagai sumber seperti Tempo.co dan penyampaian Gus Nadir ada geliyat serta indikasi yang tidak Netral. Narasi bersikap netral hanya pada level retorika namun kering dalam sikap yang ril. Lebih disayangkan lagi sikap tidak tidak netral itujauh panggang dari semgat khittah Nahlatul Ulama.

Lalu bagaimana sikap politik warga nahdliyin. Tentu jawabnya pertama menyikapai politik dengan dewasa bahwa berbeda pilihan itu wajar-wajar saja tidak perlu membumbuinya dengan tidak semestinya dilakukan. Apalagi mengadu domba para ulama dan kyai kita hanya persoalan selembar suara pilihan. Miris dan harus ditanggalkan.

Baca Juga :  Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Kedua sebagai warga NU semestinya memantapkan pilihannya pada calon yang merepsentasikan dirinya sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama baik dari sanad keilmuan, perjuangan maupun dari sanad keturuanan (durriyah). Sebagaimana kita tahu dari ketiga calon presiden dan wakil presiden sudah mendapat dukungan dari kyai, ulama dan habaib dari Nahdlatul Ulama.

Paslon 01 misalnya ulama dari kalangan NU yang berada di pasangan Anis Muhaimin ini seperti Prof. KH. Said Aqil Siraj (Ketua PBNU 2010-2021 dan saat ini menjadi mustayar PBNU), KH. Kholil As’ad Syamsul Arifin (Putra KH. As’ad Syamsul Arifin, salah satu Pendiri NU), Gus Aam Wahib W. (Cucu KH, Wahab Hasbullah, salah satu Pendiri NU) dll.Pasangan calon Presiden dan wakil presien 02 Prabowo Subianto dan Gibran Raka Buming Raka ada Habib Lutfi bin Yahya, Ulama kharismatik asal Banten, KH. Ahmad Muhtadi, KH. Ali Masykur Musa, Khofifah Indar Prawansa dll. Pada Pasangan calon Presiden dan wakil presien 03 ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud ada KH. Arwani Thomafi, KH. Afifuddin Muhajir, Yenny Wahid (Putri Gus Dur) dll.

Baca Juga :  Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

Sebagai pertimbangan selanjutnya jika pada semua kubu paslon sudah terdapat kyai atau tokoh NU sebagai bentuk dukungan, doa dan semangat perjuagan agar terus sejalan dengan nilai dan prinsip Nahdlatul Ulama, Maka sebagai wara NU harus benar-benar mempertimbangkan ketiga rekam rejak para paslon. Tentu rekam jejak yang menjadi acuan disini tentang ke-Nu-an para calon. Apakah ia pernah menjadi bagian dari NU, apakah ia memiliki sanad keilmuan atau durriyah dengan pendiri NU? Jika ada paslon yang benar-benar lahir dari tradisi NU, ia memiliki sanad keilmuan ditambah ia masih keturunan pendiri NU, tentu pilihan itu lebih layak dipertimbangkan. Sebab ia tahu betul dengan NU maka secara rasional ia akan memliki perhatian yang besar pada NU dan warganya — dan tentu untuk seluruh bangsa Indonesia–.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat
Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser
Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita

Baca Lainnya

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

Monday, 20 October 2025 - 19:02 WIB

Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim

Thursday, 9 October 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Thursday, 9 October 2025 - 16:49 WIB

Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Tuesday, 7 October 2025 - 16:25 WIB

Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat

TERBARU