Frensia.id- Kesehatan merupakan harapan semua masyarakat. Ini yang menjadi alasan pentingnya pola hidup sehat. Pemerintah bahkan para politisi di Indonesia tampaknya juga memberikan perhatian tinggi pada hal demikian ini.
Salah satu usaha pemerintah dalam menjamin pola hidup sehat adalah penyelenggaraan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kelembagaan ini berupaya melindungi masyarakat dari makanan dan obat-obatan yang tidak aman bagi kesehatan.
Sebagaimana dilansir dalam laman resmi BPOM, mereka bertekad untuk mengurangi seminimal mungkin faktor-faktor yang menyebabkan terganggunya pola hidup masyarakat. Untuk itu, beberapa kegiatan mereka dilakukan dengan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam penyediaan obat dan makanan untuk masyarakat.
Anggota Komisi DPR RI juga banyak mendukung langkah tersebut. Salah satunya adalah Anggota komisi IX Sy. Anas Thahir. Sejak beberapa lima tahun lalu sering bersama mitra dengan BPOM gencar melakukan sosialisasi kesehatan.
Menurutnya, makanan yang sehat adalah makanan yang terstandardisasi BPOM. Jika menemukan makan dan obat-obatan yang dijual di toko-toko maupun di pasar, didapati tidak tersertifikasi BPOM. Semua mestinya mempertanyakan baik atau tidak dikonsumsi. “Perlu dipertanyakan kualitasnya”, ungkapnya dalam acara Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bekerjasama Kementerian Kesehata RI di Bondowoso tanggal 01/02/2024.
Lebih lanjut, Anas Thahir menjelaskan pola hidup sehat selain filterisasi bahan makanan yang terstandarisasi, juga harus menghindari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Semuanya dilakukan untuk mengupayakan peningkatan pola hidup masyarakat.
Ia mengaku akan terus melakukan sosialisasi dari daerah ke daerah demi peningkatan kesehatan masyarakat. Bahkan dirinya selaku anggota komisi IX, menyatakan siap-siap blusukan ke desa-desa terpencil di beberapa kota, utamanya di kabupaten Bondowoso, yang merupakan dapilnya sejak dulu. “Turun ke desa-desa adalah solusi yang solutif untuk mendampingi dan memberikan pemahaman langsung kepada masyarakat tentang bahan makanan yang sudah tersertifikasi dan yang tidak, sehingga masyarakat bisa melakukan filterisasi bahan makanan sebagai ikhtiar untuk hidup sehat” tuturnya.