Duka Masyarakat Tlogosari, LAZISNU Bondowoso Ajak Seluruh Pihak Sediakan Air Bersih

Kamis, 2 Januari 2025 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Duka Masyarakat Tlogosari, LAZISNU Bondowoso Ajak Seluruh Pihak Sediakan Air Bersih (Sumber: Frensia Grafis)

Gambar Duka Masyarakat Tlogosari, LAZISNU Bondowoso Ajak Seluruh Pihak Sediakan Air Bersih (Sumber: Frensia Grafis)

Frensia.id – Awal tahun 2025, duka berat bagi masyarakat Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso. Banjir dan longsor yang melanda beberapa desa, termasuk Pakisan dan Sulek, meninggalkan dampak serius berupa matinya pasokan air bersih.

Rusaknya saluran air, membuat masyarakat di Dusun Legung, Desa Sulek, rusak parah, membuat warga di RT 3, 4, 8, 9, 11, dan 12 harus bertahan tanpa akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini memaksa warga menggunakan cara darurat, seperti menampung air hujan untuk minum dan memasak. Bahkan, saat hujan turun, ember, gentong, dan apa saja yang bisa digunakan menjadi alat darurat untuk menampung air. Tandon air yang biasanya menjadi andalan warga rusak berat dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diperbaiki.

Menanggapi situasi ini, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso bergerak cepat dengan menyalurkan donasi berupa air bersih dan beras. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (1/1/2025) di Dusun Sumber Balen, Desa Pakisan.

Pasca turun memberikan donasi air bersih, Ketua LAZISNU PCNU Bondowoso, Andiono Putra, mengaku hatinya tersentuh melihat kondisi masyarakat terdampak.

Baca Juga :  Mengutip Ivan Illich, Mahfud MD Mewanti-Wanti Perguruan Tinggi Hanya Melahirkan Kasta Sosial

“Warga benar-benar kesulitan. Untuk mandi, memasak, bahkan untuk sekadar minum, mereka harus mengandalkan air hujan atau mencari sumur bor yang jaraknya jauh,” ujarnya,02/01/2025.

Menurut Andiono, sebagian warga yang memiliki kendaraan pribadi masih bisa mengambil air dari desa-desa tetangga, meski jumlahnya terbatas. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan, opsi ini hampir tidak mungkin dilakukan.

“Air sungai yang biasanya jernih kini keruh dan tidak layak digunakan. Kondisi ini sungguh memprihatinkan,” tambahnya.

Walaupun ada banyak warga yang memanfaatkan sumur bor yang ada di desa sekitar. Bagi Andiono, upaya tersebut masih menghadapi banyak kendala.

“Sumur bor yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga. Apalagi, distribusi airnya memerlukan transportasi yang tidak semua orang miliki,” jelas Andiono.

Ia juga menyoroti bahwa perbaikan tandon utama yang rusak akibat longsor diperkirakan membutuhkan waktu hingga tiga bulan, apalagi cuaca masih tidak menentu. Dengan musim hujan yang masih berlangsung, proses perbaikan mungkin akan memakan waktu lebih lama.

Baca Juga :  Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai

Untuk menjawab kebutuhan mendesak ini, LAZISNU Bondowoso mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan pihak swasta, untuk bahu-membahu menyediakan air bersih bagi warga Tlogosari.

“Ini saatnya kita menunjukkan kepedulian. Jangan biarkan mereka menghadapi krisis ini sendirian,” serunya.

Andiono menegaskan bahwa LAZISNU Bondowoso berkomitmen untuk terus mendampingi warga hingga krisis air bersih ini teratasi. Ia juga mengimbau masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi, baik dalam bentuk donasi air, dana, maupun dukungan logistik lainnya.

“Banjir dan longsor ini adalah ujian bagi kita semua, bukan hanya warga Tlogosari. Sakit, saudara kita adalah sakit kita semua,” tutupnya.

Dengan segala upaya yang sedang dilakukan, harapannya tidak hanya pada penyelesaian jangka pendek, tetapi juga pada solusi jangka panjang yang lebih tahan terhadap bencana.

Warga Tlogosari membutuhkan dukungan lebih dari sekadar air bersih; mereka membutuhkan perhatian dan aksi nyata untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rapat Paripurna Pemkab dan DPRD Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB
Kejari Periksa Wakil Ketua DPRD Jember Dugaan Kasus Korupsi Sosperda Rp 5,6 M
Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Baca Lainnya

Kamis, 21 Agustus 2025 - 05:52 WIB

Rapat Paripurna Pemkab dan DPRD Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:25 WIB

Kejari Periksa Wakil Ketua DPRD Jember Dugaan Kasus Korupsi Sosperda Rp 5,6 M

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:58 WIB

Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar

TERBARU

ilustrasi Gedung MK yang tampak retak, menggambarkan rapuhnya independensi lembaga penjaga konstitusi di tengah tekanan politik.

Opinia

“Jangan Menghantam DPR”: Retaknya Independensi MK

Jumat, 22 Agu 2025 - 10:40 WIB