Frensia.id- Sabtu (18/08/2024) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jember menyelenggarakan rapat koordinasi sinergi penyelenggara pemilu dan peluncuran pemetaan kerawanan dalam pemilihan serentak tahun 2024 yang bertempat di hotel Java Lotus.
Acara yang diinisiasi oleh Bawaslu Kabupaten Jember selain melibatkan tiga anggota Panwascam juga turut mengundang dari badan adhoc KPU tingkat kecamatan, yaitu anggota PPK dari dari devisi Hukum dan Pengawasan dan Devisi SDM, Parmas dan Sosdiklih.
Sebagaimana yang direncanakan acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu dari hari Minggu (18/08/2024) dimulai sejak pukul 13.00 sampai hari Senin (19/08/2024).
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kabupaten Jember, Sanda Aditya Pradana menjelaskan maksud dari sinergi penyelenggara pemilu, yaitu agar setiap ada masalah bisa diselesaikan secara bersama. Selain itu ia menyebut adanya rakor ini dengan menghadirkan dua lembaga tersebut adalah bentuk dari evaluasi Pemilu tahun 2024 kemarin.
“tujuan kita sama, di Bawaslu, di KPU, adalah bagaimana PILKADA bisa sukses, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Jember tahun 2024 bisa sukses”, jelasnya kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir.
Lebih lanjut ketua Bawaslu menyampaikan berkaitan dengan tema utama, yakni sinergi penyelenggara,”kalau teman-teman ditingkat adhoc kayak Tom and Jery lari disana dikejar, lari disana dikejar, nggak ada titik temunya”, ujarnya.
Disamping upaya untuk mensinergikan dua penyelenggara Pemilu, rakor tersebut juga memuat kegiatan kedua, yakni pemetaan kerawanan yang mempunyai potensi untuk menghambat berlangusngnya tahapan.
Pria yang pernah berpengalaman menjadi operator SIDALIH KPU Jember (2018-2023) sempat menjelaskan pengalaman PILKADA pada tahun 2018 di suatu desa di Kecamatan Silo.
“waktu itu hari terakhir pengiriman data pemilih dan terjadi tanah longsor sehingga menutup akses yang menuju desa tersebut. Karena hari terakhir tahapan, maka bagaimanapun data harus sampai dengan cara apapun, ini adalah bentuk mitigasi kita”, paparnya.
Pada kesempatan tersebut turut hadir dan memberikan sambutan, anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Dwi Endah Prasetyowati. “kita boleh berbeda dalam tugas, tetapi menjaga kepercayaan publik adalah tugas bersama”, jelas perempuan kelahiran Jember yang pernah menjabat sebagai anggota KPU dan Bawaslu kabupaten Jember.