Frensia.id- Ridwan Kamil (RK)ditolak warga Jakarta Timur. Ada yang menyebutkan penolakan tersebut dianggap sebagai akibat dari masalah teknis.
Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil sebagai Bakal calon gubernur Jakarta mengaku tak ada calon yang 100 persen diterima oleh masyarakat. Jadi pasti ada beberapa pihak yang tidak suka padanya, tentu telah lumrah ditemukan.
Rano Karno, calon Wakil Gubernur Jakarta dari PDIP, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden penolakan yang dialami Ridwan Kamil, bakal calon Gubernur yang diusung oleh KIM Plus, saat berkunjung ke Jatinegara, Jakarta Timur. Sebagai tokoh yang akrab disapa “Bang Doel,” Rano menilai bahwa tindakan semacam ini tidak sepatutnya terjadi di Jakarta, sebuah kota yang dikenal dengan keterbukaan dan keragaman warganya.
Menurut Rano, perbedaan pilihan politik adalah bagian dari demokrasi yang sehat, namun seharusnya tetap dijaga dalam bingkai kesopanan dan toleransi. Ia menekankan bahwa demokrasi seharusnya menjadi ruang untuk dialog, bukan konfrontasi, dan mengajak semua pihak untuk menjaga semangat persatuan di tengah persaingan politik.
“Setiap pilihan itu kan konsekuensi. Tapi, enggak usahlah kita ekstrem penolakan. Sebagai tuan rumah, kita harus menerima tamu,” katanya pada para pewarta saat sosialisasi bersama warga Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu 7/9/2024.
Hanya, Bang Doel juga memberikan nasehat bahwa adab mestinya dipahami bersama. Ia juga mengingatkan pentingnya adab dan etika sebagai tamu saat berkunjung ke suatu wilayah.
Menurutnya, seorang tamu seharusnya memberitahukan terlebih dahulu kepada warga setempat mengenai kehadiran dan kegiatan yang akan dilakukan, agar masyarakat tidak merasa kaget atau terganggu.
“Tamu sebaiknya memberi tahu dulu kalau mau datang, jadi warga tidak terkejut,” ujar Rano Karno sebagaimana dilansir Tribunnews.
Rano mencontohkan tindakannya sendiri ketika mengunjungi kawasan Cengkareng. Saat itu, ia mendampingi Anggota DPR RI dari PDIP, Charles Honoris, dalam kegiatan tebus murah sembako.
Sebelum berkunjung, Rano memastikan untuk berkoordinasi dengan warga setempat, sehingga kunjungan tersebut berjalan lancar tanpa adanya insiden yang tidak diinginkan. Menurutnya, menjaga komunikasi dan menghormati warga lokal merupakan kunci penting dalam menjaga hubungan baik selama kegiatan politik di tengah masyarakat.
Rano berharap insiden tersebut tidak terulang dan masyarakat dapat menyikapi perbedaan pandangan dengan kepala dingin serta sikap saling menghormati.