Frensia.id – Pelantikan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 2024-2027 berlangsung khidmat di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Rabu malam, 18/12/2014.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin.
Dalam sambutannya sebagai Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabimnas), Cak Imin memberikan apresiasi kepada PB PMII. Ia mengapresiasi keberanian organisasi tersebut dalam memberikan panggung kepada figur-figur yang sempat gagal dalam kontestasi politik.
“Saya hargai, meskipun Sahabat Luluk kalah dalam Pilgub, masih diberi forum untuk pidato,” ujar Cak Imin sambil tersenyum.
Ia merujuk pada kesempatan yang diberikan kepada Luluk Nur Hamidah untuk menyampaikan sambutan mewakili Mabimnas PB Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri).
Luluk Nur Hamidah, yang akrab disapa Sahabat Lukuk di lingkungan PMII, sebelumnya kalah dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Dalam kontestasi tersebut, ia bersaing dengan dua figur kuat, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini, yang akhirnya mengunggulinya.
Luluk yang berpasangan dengan Lukmanul Hakim mendapatkan suara terendah. Meskipun demikian, Luluk yang merupakan mantan DPR, tentu masih masuk sebagai alumni PMII yang cukup sukses mengabdikan diri dalam dunia politik.
Menurut Cak Imin, keputusan PB PMII untuk tetap memberikan forum kepada Sahabat Luluk adalah wujud penghargaan atas peran dan kontribusi seseorang, terlepas dari hasil yang mereka capai di dunia politik.
“Itu pengharagaan, tidak selamanya yang menang yang diberi forum oleh PB PMII. Justru PMII menghadirkan orang-orang yang kalah dalam setiap forumnya,” tambahnya.
Cak Imin juga memuji PMII sebagai organisasi yang menghormati nilai-nilai keadilan dan solidaritas.
Bagi PMII, lanjutnya, peran individu dalam perjuangan dan kontribusinya bagi masyarakat jauh lebih penting dibandingkan sekadar hasil politik.
Pelantikan PB PMII kali ini pun menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas di tengah dinamika politik dan sosial yang semakin kompleks.
Dengan tema besar yang diusung, organisasi mahasiswa ini menunjukkan komitmennya untuk terus menjadi wadah perjuangan generasi muda Islam di Indonesia.
Acara pelantikan ini diakhiri dengan doa bersama, diiringi harapan agar kepengurusan baru dapat membawa perubahan positif bagi PMII dan Indonesia secara keseluruhan.