Frensia.id – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, KH Ma’ruf Amin, akhirnya angkat bicara soal pemilihannya sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
Pengakuan ini disampaikan dalam kanal Mahfud MD Official pada 17 Januari 2025, mencuatkan kembali drama politik di balik layar yang sempat menghebohkan publik.
Pemilihan Ma’ruf Amin kala itu memang mengejutkan. Nama Mahfud MD digadang-gadang menjadi pendamping Jokowi, bahkan Mahfud sudah hadir di lokasi dekat deklarasi pasangan calon dengan mengenakan kemeja putih, simbol khas Jokowi.
Namun, di menit-menit terakhir, keputusan mengejutkan muncul: Ma’ruf Aminlah yang dipilih sebagai cawapres.
KH Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa awalnya dirinya tidak masuk dalam radar calon dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, nama-nama yang dibahas adalah Mahfud MD, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Said Aqil Siradj. Hingga mendekati pengumuman, Mahfud MD dikabarkan menjadi kandidat terkuat.
Namun, situasi berubah drastis. Menjelang pukul lima sore pada 9 Agustus 2018, Ma’ruf yang sedang sibuk menghadiri rapat di Majelis Ulama Indonesia (MUI), menerima telepon .
Meski diberi informasi mendadak, Ma’ruf mengaku baru benar-benar menyadari kebenaran kabar tersebut saat Jokowi secara resmi mengumumkan namanya malam itu.
“Jam 5 sore, ada yang nelepon saya bilang ini ngarahnya ke Pak Kiai. Masa saya bilang. Yang saya tahu Pak Mahfud kok,” tutur Ma’ruf dengan nada terkejut, mengingat momen itu.
Reaksi serupa juga dirasakan oleh keluarga Ma’ruf Amin. Mereka pun terkejut mendengar pengumuman tersebut. Keesokan harinya, saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ma’ruf sempat bertanya langsung kepada Jokowi tentang alasan pemilihan dirinya.
Jokowi memberikan penjelasan panjang lebar.
Meski tidak membeberkan secara detail isi percakapan dengan Jokowi, Ma’ruf menilai bahwa pilihannya sebagai cawapres tidak lepas dari pertimbangan politik dan kebutuhan menjaga stabilitas di tengah berbagai kepentingan.
Pengalaman panjangnya di NU serta posisinya sebagai tokoh senior yang dihormati dianggap sebagai salah satu faktor utama yang memperkuat pilihannya.
Drama penggantian nama dari Mahfud MD ke Ma’ruf Amin menjadi salah satu momen paling menarik dalam sejarah politik modern Indonesia. Sampai hari ini, keputusan itu tetap menjadi topik yang menyulut rasa penasaran banyak pihak.
Meski demikian, perjalanan Ma’ruf Amin sebagai wapres telah menunjukkan dedikasinya dalam mendampingi Jokowi selama periode kedua.
Ia mengaku baru tahu, saat dikabari dan tak tahu alasannnya.”Saya baru tahu pas diumumkan Pak Jokowi. Saya nggak tahu sama sekali dan tidak ada yang memberitahu termasuk Jokowi. Saya kaget. Saya sendiri sampai hari ini tidak tahu prosesnya seperti apa,” pungkasnya.