Frensia.id – Faizal Assegaf meluncurkan kritik yang menggema di media X (dulu Twitter) pada peringatan 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto.
Pernyataan Faizal Assegaf di akun X (dulu Twitter) pada Rabu 22 Januari, mengungkapkan kemarahan masyarakat terhadap berbagai kejahatan yang terjadi di Indonesia.
Dalam tulisannya, Assegaf menyoroti bahwa serbuan suara protes semakin meningkat dan menjadi masif, terutama di tengah seratus hari pemerintahan Prabowo Subianto.
“Tumpukan berbagai kejahatan di negeri ini mulai membakar kemarahan rakyat. Serbuan suara protes makin mendidih dan masif. Bisul yang bertahun-tahun menyimpan bau busuk dari aneka kerakusan, kini pecah di seratus hari kekuasaan Prabowo Subianto,” tulis Faizal Assegaf di media X.
Ia juga mengapresiasi kebangkitan kesadaran kaum tertindas dan menyerukan agar mereka terus berjuang dalam semangat perlawanan.
“Terima kasih atas kebangkitan kesadaran kaum tertindas. Teruslah berjuang, tetap solid dan saling berangkulan dalam semangat perlawanan!” tambahnya pada 22/01/2025.
Pernyataan Assegaf ini mendapat tanggapan beragam dari pengguna media sosial, salah satunyaakun @mayaGRanoe.
Ia menambahkan komentar dengan berharap agar keburukan pemerintahan sebelumnya tidak lagi tersisa.
“Semoga tidak ada lagi yang tersisa kebusukan dan kebobrokan selama rezim terdahulu pimpinan simul… semua ini adalah hasil seleksi alam didukung oleh doa-doa rakyat yang didzolimi,” tulisnya.
Sementara itu, ada juga suara yang menekankan pentingnya aksi nyata daripada sekadar ocehan di media. Seorang pengguna dengan nama akun Cinta Bangsa menyatakan,
“Bang, aku pengagummu. Tapi rakyat tak butuh lagi ocehan saat ini. Rakyat tu butuh aksi bagaimana Jkw diadili. Galanglah kekuatan, saya siap di Medan, japri saya jika dibutuhkan.”
Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap pemerintah dan menuntut tindakan konkret untuk mengatasi masalah yang ada.
Protes yang berkembang di media sosial mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah saat ini.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat dan merespons dengan langkah-langkah yang nyata dan efektif.
Rakyat menuntut transparansi, akuntabilitas, dan tindakan tegas terhadap kejahatan yang merugikan masyarakat.
Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, diharapkan akan ada perubahan positif yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Namun, tantangan besar masih dihadapi, dan semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi yang konstruktif untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Kemarahan rakyat yang terakumulasi ini menjadi sinyal bahwa saatnya untuk perubahan dan perbaikan dalam sistem pemerintahan, agar keadilan dan kesejahteraan dapat terwujud bagi seluruh rakyat Indonesia.