Ternyata “Sundel Bolong” Dimaknai Sebagai Perlawanan Tindakan Diskriminasi Perempuan

Minggu, 14 Juli 2024 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Ternyata “Sundel Bolong” Dimaknai Sebagai Perlawanan Tindakan Diskriminasi Perempuan (Sumber: Imam's Ilustration)

Gambar Ternyata “Sundel Bolong” Dimaknai Sebagai Perlawanan Tindakan Diskriminasi Perempuan (Sumber: Imam's Ilustration)

Frensia.id- Ternyata beberapa kisah Sundel Bolong berusaha untuk melakukan tindakan perlawanan tindakan diskriminasi perempuan. Cerita yang banyak dikisahkan dalam beberapa film dimaknai oleh beberapa akademisi dari sudut pendang wacana feminisme.

Hal demikian ini sebagaimana dilakukan oleh dua periset bernama, Mereka adalah Dheka Dwi Agustiningsih dan Ani Rostiyati

Keduanya berasal dari dari Program Studi Bahasa dan Sastra, UPI. Hasil riset mereka telah disusun dalam bentuk jurnal dan telah terbit di Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya pada tahun 2019 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka melakukan analisis pada beberapa film horor yang mengangkat kisah Sundel Bolong sebagai tema sentral alur naskah filmnya. Ada empat yang mereka fokus kaji, yakni Sundel Bolong (1981), Malam Jumat Kliwon (1986), Legenda Sundel Bolong (2007), dan Sundel Bolong 2 (2008).

Baca Juga :  Kabar Gembira Bagi Calon Mahasiswa! Pembayaran UKT UIN KHAS Jalur PMB UIN Jalur SPAN-PTKIN Diperpanjang

Beberapa film yang mereka kaji dipandangnya mengeksplorasi perempuan yang tewas kerena diskriminasi. Untuk itu, hal yang mereka kaji adalah konstruksi kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan tersebut dan ekspresi yang ditampilkan dalam film.

Ada tiga kerangka yang dipakai untuk memahami kajian tersebut. Ketiganya adalah teori hubungan seksual, femme fatal dan tentunya juga nalar femenisme dalam film.

Sedangkan metode yang dipakai adalah interpretatif film. Metode ini dilakukan untuk menafsirkan setiap kesan yang lahir dari teks atau film yang dikaji.

Temuan riset mereka menjelaskan bahwa film sundel bolong mempresentasikan perempuan yang menjadi korban diskriminasi dan meninggal. Kebangkitannya sebagai hantu adalah untuk melakukan aksi balas dendam.

Baca Juga :  Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

“Sundel Bolong” dianggap keduanya sebagai icon tokoh film yang memiliki kekecewaan terhadap lelaki yang sangat jahat. Ia kecewa dan memiliki trauma yang tinggi karena kejahatan tersebut.

Tindakan balas dendamnya dapat dimaknai sebagai kondisi femme fatale. Pada kondisi ini perempuan mengalami tekanan trauma yang tinggi sehingga dapat melakukan tindakan yang fatal.

Tindakan yang dilakukannya tentu adalah aksi balas dendam. Perempuan melakukan aksi tersebut dengan memakai instrumen berupa kecantikan, pesona, dan daya tarik seksual.

Pada intinya, film “Sundel Bolong” dapat diinterpretasikan sebagai adegan penindasan terhadap perempuan. Subteks terpentingnya adalah perempuan korban penindasan.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!
Sukses! Duta Griya Moderasi Beragama KUA Kaliwates Terbentuk, Rektor UIN KHAS Pimpin Baca Ikrar Trilogi
Di GKI Jember, Kolaborasi UIN KHAS & KUA Kaliwates Gaungkan Moderasi Beragama
Jember Alami Kelangkaan BBM, Begini Tanggapan Akademisi UIN KHAS
Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH
Tingkatkan Kompetensi Dosen Muda, UIN KHAS Jember Gelar PKDP 2025

Baca Lainnya

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:43 WIB

Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Jumat, 15 Agustus 2025 - 22:50 WIB

Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:51 WIB

Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Rabu, 6 Agustus 2025 - 14:54 WIB

Sukses! Duta Griya Moderasi Beragama KUA Kaliwates Terbentuk, Rektor UIN KHAS Pimpin Baca Ikrar Trilogi

Kamis, 31 Juli 2025 - 19:57 WIB

Di GKI Jember, Kolaborasi UIN KHAS & KUA Kaliwates Gaungkan Moderasi Beragama

TERBARU