Penyebab Perguruan Tinggi Indonesia Alami Kegelapan, Pandangan Prof. Masduki

Saturday, 24 August 2024 - 09:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Penyebab Kampus Mengalami Kegelapan, Pandangan Prof. Masduki (Ilustrasi/Mashur Imam/Frensia)

Gambar Penyebab Kampus Mengalami Kegelapan, Pandangan Prof. Masduki (Ilustrasi/Mashur Imam/Frensia)

Frensia.id-  Penyebab perguruan tinggi di Indonesia mengalami kegelapan adalah salah tema kajian Prof. Masduki. Ia adalah guru besar yang Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Kemarin 23/08/2024, ia diundang di Podcast Mojokdotco. Salah satu yang dibahas dalam kesempatan tersebut adalah konten pidato pengukuhan guru besar setahun yang lalu.

Prof Masduki merupakan guru besar pertama dalam bidang ilmu komunikasi. Saat dikukuhkan, ia berpidato dengan tajuk “Kebebasan Akademik dan Resiliensi Otoritarianisme di Indonesia“.

Salah satu yang menarik dari pidatonya adalah kegelapan perguruan tinggi di Indonesia. Ia mengistalahkan kondisi tersebut dengan istilah yang digunakan Peter Flaming, “Dark Academia”.

Menurutnya ada tiga hal yang menyebab perguruan tinggi di Indoenesia mengalami kegelapan dan kerusakan budaya yang parah. Baginya, budaya kampus saat ini jadi korban dari kuat beberapa arus besar yang saat ini terjadi.

Baca Juga :  Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan

Struktur Neoliberal

“Perguruan tinggi ini, hidup dengan otonomi, dalam makna sifatnya otonomi pasar”, ujarnya.

Bagi perguruan tinggi saat ini berperan di saat negera kurang berperan dalam gelombang pasar global. Akibatnya, kampus-kampus tak ubahnya perusahaan. Layanan pendidikan terlihat diperjual belikan dengan harga yang tidak murah.

Saat ini kampus di Indonesia terlihat bertanding menjadi yang terbaik di pesaran. Situasi semakin gelap, sebab pasar perguruan tinggi harus mengikuti standar industrialisasi pemeringkatan pasar global.

Pada akhirnya, kampus mengalami kelemahan di sisi menjawab kebutuhan pendidikan tinggi yang benar-benar dibutuhkan.

Warisan Birokratisasi

“Waktu mereka habis, intelektulisme itu kemudian berhenti”, tambahnya.

Prof Masduki menyebut alasan kedua masyarakat kampus mengalami kegelapan adalah kuatnya budaya birokratisasi kampus. Dosen dan kampus dipaksa melakukan hal-hal birokratis yang melelahkan.

Baca Juga :  Viral Warga Jember Lintasi Area Pemakaman dengan Sepeda Motor

Mereka harus mengetahui dan dipaksa memakai aplikasi yang banyak macamnya. Akhirnya, mereka hanya sibuk menyelesaikan tugas-tugas yang sifatnya, hanya administratif.

Intelektualitasnya pun akhirnya berhenti. Pasalnya, ia tak ada waktu untuk baca buku, apalagi meneliti.

Tekanan Politisasi

“Pemilihan rektor di PTN 35% di PTN, suara menteri”, tandasnya.

Kata Prof Masduki, jika seseorang terpilih jadi rektor, ia pasti memiliki hutang budi pada pejabat kementerian. Karena itu, rektor tidak merdeka.

Rektor yang terpilih pada umumnya menerima titipan. Misalnya, dalam pemilihan wakil dekan dan wakil rektornya, harus sesuai titipan.

Ketiga gelombang besar ini, yang membuat kampus di Indonesia mengalami kegelapan. Yang mengistilahkan carut marut demikian sebagak represi perguruan tinggi.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Lulus Doktoral UIN KHAS, Warek I IAI Syaichona Mohammad Cholil Bongkar Perlawanan Ekonomi Khas Nyai Pesantren
Kejari Geledah Sekolah di Jember Usut Dugaan Korupsi BOS
Review Film Dokumenter KH Achmad Siddiq, Telaah Kiprah Perjuangan dan Pemikir Moderasi Beragama
​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember
Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte
Langkah Kolaborasi Indonesia Gandeng BRI Hidupkan Semangat Membaca di Maluku Tengah

Baca Lainnya

Thursday, 25 December 2025 - 04:00 WIB

Lulus Doktoral UIN KHAS, Warek I IAI Syaichona Mohammad Cholil Bongkar Perlawanan Ekonomi Khas Nyai Pesantren

Friday, 12 December 2025 - 21:46 WIB

Kejari Geledah Sekolah di Jember Usut Dugaan Korupsi BOS

Sunday, 7 December 2025 - 22:23 WIB

Review Film Dokumenter KH Achmad Siddiq, Telaah Kiprah Perjuangan dan Pemikir Moderasi Beragama

Sunday, 7 December 2025 - 21:01 WIB

​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa

Sunday, 7 December 2025 - 20:06 WIB

Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan

TERBARU

Wakil Bupati Bondowoso,  As'ad Yahya Syafi'i saat rapat bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK).

Regionalia

Pemkab Bondowoso Perkuat Percepatan Pengentasan Kemiskinan

Tuesday, 30 Dec 2025 - 12:47 WIB