Tidak Masuk Akal, Ternyata Begini Alasan David Hume Tidak Melanjutkan Karyanya, History of England

Saturday, 28 September 2024 - 07:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alasan David Hume Tidak Melanjutkan Karyanya History of England (Ilustrasi/Arif)

Alasan David Hume Tidak Melanjutkan Karyanya History of England (Ilustrasi/Arif)

Frensia.id- David Hume merupakan salah seorang intelektual paling berpengaruh dalam sejarah filsafat dan pemikiran Barat, khususnya di Inggris.

Ketenaran nama berdasarkan karya dan pengaruh tersebut, ternyata ia mulai dari usia yang bisa dikatakan masih sangat belia, yaitu 23 tahun. Usia dimana ia sendiri mulai bergelut dengan dunia literasi dan menelurkan buah pikirnya yang orisinil.

Ia dikenal sebagai seorang empiris karena pandangannya yang mengambil titik tolak bahwasannya segala pengetahuan berasal dari pengalaman.

Lewat buah pikirnya pula, isme yang menjadi trademark di Inggris ini mencapai ambang batas radikalitasnya, tidak berkutat untuk menjelaskan dirinya sendiri.

Pemikir lain, seperti Immanuel Kant, merasa berhutang budi sehingga dalam suatu kesempatan, ia pernah berujar bahwa David Hume telah membangunkan tidur dogmatisnya.

Ternyata pikiran-pikiran David Hume tidak hanya memberi warna terhadap corak khazanah filsafat saja, beberapa buah karyanya juga meliputi wawasan kesejarahan.

Baca Juga :  Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Hal ini sebagaimana diketahui, bahwa ia juga menuliskan sebuah buku sejarah berjudul History of England, yang terdiri dari enam jilid.

Buku yang mendeskripsikan mengenai babakan sejarah negara yang menjadi tanah airnya ini merupakan sebuah karya monumental dan termasyhur dalam historiografi abad ke 18.

Kemampuannya untuk mengurai catatan masa lampau didukung dengan keberadaannya sebagai seorang pustakawan. Sehingga Hume dengan mudah dapat mengakses bahan-bahan yang digunakan sebagai acuan dalam karya raksasanya tersebut.

Selain itu, Hume juga ditunjang dari latar belakang keluarga yang cukup berada. Ayahnya adalah seorang tuan tanah yang kaya raya. Kondisi ekonomi yang memadai memberikan kemudahan baginya untuk dapat fokus dalam studinya.

Baca Juga :  Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Predikat sebagai seorang sejarawan yang sangat prestisius dengan mahakarya yang sangat tebal tersebut, mengantarkan dirinya untuk mendapatkan pengakuan sebagai seorang penafsir dominan sejarah Inggris, selama 60 tahun.

Buku yang dianggap sudah sangat tebal dan menjadi best seller, ternyata menurut penulisnya sendiri masih kurang.

Hal tersebut sebagaimana pengakuannya, bahwa ia enggan untuk melanjutkan History of England dengan jilid tambahan.

Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa sebenarnya masih ada analisis sejarah yang hendak ia tuangkan sebagai lanjutan dari karyanya tersebut, hanya saja Hume merasa tidak berminat.

Lebih-lebih alasan untuk tidak melanjutkan jilid selanjutnya ternyata berdasakan sebuah alasan yang sangat tidak masuk akal, “untuk jerih payah macam itu, aku terlalu tua, terlalu gemuk dan terlalu kaya”, ujarnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio
Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember
Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah
Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah
Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology
Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Baca Lainnya

Saturday, 8 November 2025 - 18:48 WIB

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Friday, 7 November 2025 - 13:33 WIB

Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah

Wednesday, 29 October 2025 - 17:21 WIB

Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Wednesday, 29 October 2025 - 12:13 WIB

Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

TERBARU

Polisi saat mengamankan prean yang diduga buat onar. (Sumber foto: istimewa)

Criminalia

Polisi Jember Amankan Preman Gegara Buat Onar

Wednesday, 12 Nov 2025 - 14:59 WIB

Mohammad HarisTaufiqur Rahman, S.H., M.H.
(Akademisi Fakultas Hukum Universitas Bondowoso & Reviewers Jurnal Iqtishaduna UIN Alauddin Makasar)

Opinia

Menyemai Semangat Pahlawan di Tanah Tani Nusantara

Monday, 10 Nov 2025 - 14:38 WIB