Arthur Schopenhauer, Pemikir Jerman Abad 18 Merumuskan 38 Jurus Memenangkan Debat

Friday, 6 September 2024 - 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arthur Schopenhauer, Pemikir Jerman Abad 18 Merumuskan 38 Jurus Memenangkan Debat

Arthur Schopenhauer, Pemikir Jerman Abad 18 Merumuskan 38 Jurus Memenangkan Debat

Frensia.id- Debat yang dilakukan oleh Rocky Gerung dan Silfester Matutina dalam acara Rakyat Bersuara di INews pada Selasa (03/09/2024) memicu perhatian publik cukup luas.

Pasalnya acara yang dimoderatori oleh Aiman Witjaksono dalam tajuk “Banyak Drama Jelang Pilkada, Kenapa?”, paparan Rocky Gerung sepertinya memantik emosi dari Silfester.

Sebagaimana yang sebenarnya sudah diketahui oleh publik luas, bahwa akademisi yang mempunyai track record mengajar di Universitas Indonesia selama 15 tahun tersebut seringkali membuka perdebatan dengan mereka yang berseberangan dan cukup sengit.

Berbeda dengan para lawan debatnya yang sebelumnya, pada kesempatan kali ini peran adu argumen yang dilancarkan oleh Ketua Umum Solidaritas Indonesia tidak sekedar dengan kata-kata, juga dibersamai dengan tindakannya yang meninggalkan kursi dan mendekat kepada Rocky.

Kejadian tersebutlah yang mendapatkan perhatian para netizen, dari segi raut wajah dan gerak tubuhnya seolah hendak terjadi baku hantam.

Sampai disini para penonton secara spontan bisa menilai mana dari kedua narasumber INews yang berkesan mempunyai mutu dalam mengutarakan isi pikirannya. Sangat penting kiranya dalam berdebat menjaga attitude sebagai pemenang, sekalipun gagasan bisa jadi nihil.

Baca Juga :  Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik

Mengenai perdebatan, seorang pemikir abad 18, Arthur Schopenhauer memberikan perhatian dengan menulis sebuah buku yang menyoroti tentang persoalan-persoalan adu argumentasi.

Menurutnya perdebatan bukan lagi berkaitan dengan pencarian kebenaran, sekalipun pendebat harus menampilkan kesan bahwa dirinya sebagai representasi dari kebenaran itu sendiri. Hal ini lah yang sering dilakukan oleh Rocky Gerung dalam banyak kesempatan,sehingga ia tampil seolah sebagai argumentator yang unggul.

Kebenaran hanya menjadi pelengkap dalam berdebat, pemikir yang dikenal pesimistis dan misogonis ini menganalogikan bahwa perdebatan layaknya duel ksatria, kebenaran dan kesalahan tidak lagi menjadi pertimbangan yang penting, melainkan kemenangan.

Setelah kemenangan diperoleh, maka kebenaran akan diatur, sedangkan bagi yang kalah debat selamanya akan dianggap bahwa gagasannya salah, sebagaimana golongan yang kalah perang, sekalipun secara dasariah benar, tetapi kalah perang, sejarah tidak akan bisa mengenalnya sebagai seorang yang benar.

Baca Juga :  Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Oleh karena itu, dalam bukunya Schopenhauer, memaparkan 38 jurus dalam berdebat, yang digunakan untuk memenangkan perdebatan, bukan lagi mencari kebenaran.

Dari seluruh jurus yang ia paparkan mempunyai ciri khas yang sama, yaitu bagaimana caranya menunjukkan argumen lawan debat dari sudut kesalahannya, serta bagaimana menunjukkan argumen sendiri dari sudut kebenarannya dan menutupi proporsi-proporsi kesalahan.

Tulisan-tulisan filsuf Jerman ini, yang sebenarnya merupakan bunga rampai yang memuat beberapa essay dengan tema yang hampir sama, yaitu perdebatan, dimulai dengan alasan dan motif yang melatarbelakangi dari perhatiannya tersebut.

Menurutnya, para filsuf telah memusatkan mengenai kaidah logika tetapi tidak menggeluti sisi kelam dari dialektika, yaitu kontroversi. Atas dasar itu, kiranya buku ini menjadi penting sebagai salah satu refrensi yang jarang mendapatkan perhatian.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji
Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Baca Lainnya

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Friday, 26 September 2025 - 16:24 WIB

Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik

Wednesday, 17 September 2025 - 16:54 WIB

Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Monday, 15 September 2025 - 21:17 WIB

Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Tuesday, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

TERBARU