PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto bersama saat acara pelatihan Jurnalistik (Sumber foto: Sigit)

Foto bersama saat acara pelatihan Jurnalistik (Sumber foto: Sigit)

Frensia.Id- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jember menggelar pelatihan jurnalistik di Aula Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember pada Kamis, 8 Mei 2025.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 PWI Jember.

Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno dalam sambutannya menegaskan perlunya pengetahuan jurnalistik bagi Humas SMA/SMK dan SLB, guna menunjang penyampaian informasi ke publik.

Selain itu, para Humas juga dilatih bisa membedakan wartawan yang kompeten dan yang tidak, agar lembaga pendidikan terhindar dari praktik-praktik yang tidak bertanggungjawab.

“Makanya kita perlu tahu cara membedakan mana wartawan yang kompeten dan mana yang hanya bermodalkan ID Card saja,” kata Supra, sapaan akrab Ketua PWI Jember, Kamis (08/05/2025).

Menurutnya, maraknya oknum yang mengaku wartawan namun tidak memiliki kompetensi dan legalitas formal semakin meresahkan.

Mereka seringkali datang ke sekolah-sekolah dengan tujuan yang tidak jelas dan kerap memanfaatkan identitas kewartawanan untuk kepentingan pribadi.

“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para Humas bisa membedakan mana wartawan yang kompeten dan yang tidak,” ujarnya.

Acara tersebut dibagi menjadi tiga sesi, masing-masing sesi diisi oleh narasumber yang kompeten di bidangnya.

Sesi pertama diisi oleh mantan jurnalis kompas.com yang kini aktif sebagai Dosen FTIK UIN KHAS Jember, Ahmad Winarno.

Dia membawakan materi seputar teknik penulisan berita dan etika wawancara yang benar.

Winarno menekankan pentingnya akurasi, keberimbangan informasi, serta kemampuan merangkai narasi secara logis.

“Berita yang baik itu tidak hanya benar, tapi juga menarik untuk dibaca dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Sesi kedua disampaikan oleh jurnalis detik.com yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PWI Jember, Yakub Mulyono.

Dia memaparkan materi seputar Kode Etik Jurnalistik serta berbagai contoh pelanggaran etik yang sering terjadi.

Yakub menyoroti perlunya verifikasi identitas wartawan yang datang ke lembaga pendidikan.

“Kita sebagai wartawan wajib menunjukkan ID Card itu tanpa menunggu narasumber memintanya. Humas atau narasumber berhak meminta wartawan untuk menunjukkan dua ID Card, yakni dari perusahaan dan dari Dewan Pers,” tegas Yakub.

Menurutnya, dua kartu identitas ini menjadi indikator paling dasar untuk membedakan antara wartawan yang profesional dan yang tidak.

Dia juga mendorong para humas untuk tidak segan bertanya dan mencatat identitas wartawan yang datang, sebagai bentuk perlindungan institusi.

“Wartawan yang kompeten juga telah lulus UKW atau ujian kompetensi wartawan. Kalau ada yang mengaku telah lulus UKW, Humas bisa mengecek langsung di website dewan pers. Di situ pasti ada namanya. Kalau namanya tidak ada di website dewan pers, berarti patut dipertanyakan,” tegasnya.

Sementar sesi ketiga diisi oleh wartawan Antara TV, Hamka Agung Balya, yang memaparkan tentang teknik pengambilan video serta pembuatan video yang menarik di media sosial.

Dalam kesempatan tersebut, Hamka langsung memberikan contoh video yang dibuat menggunakan teknik dasar dengan berbagai sudut.

“Video bukan hanya pelengkap, tapi juga medium utama untuk menyampaikan pesan secara efektif, terutama di era digital saat ini,” kata Hamka.

PWI Jember berharap, pelatihan semacam ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan menyentuh lebih banyak lembaga pendidikan lainnya.

Selain sebagai bentuk edukasi publik, pelatihan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan media yang profesional.

Baca Juga :  Sapa Warga Jember, Legislator Gus Rivqy Pastikan Bantuan PIP Tanpa Potongan
Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Legislator Gus Rivqy Minta Pemerintah Berantas Mafia Gula Rafinasi dan Perbaiki Tata Kelola
Galakkan Gerakan “Wakaf Oksigen” Saat PBAK, UIN KHAS Jember Lawan Krisis Iklim
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Ribuan Mahasiswa Baru UIN KHAS Jember Bagikan Bibit Pohon Buah Kepada Pengguna Jalan
Rapat Paripurna Pemkab dan DPRD Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB
Kejari Periksa Wakil Ketua DPRD Jember Dugaan Kasus Korupsi Sosperda Rp 5,6 M
Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Baca Lainnya

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 14:20 WIB

Legislator Gus Rivqy Minta Pemerintah Berantas Mafia Gula Rafinasi dan Perbaiki Tata Kelola

Jumat, 22 Agustus 2025 - 17:00 WIB

Galakkan Gerakan “Wakaf Oksigen” Saat PBAK, UIN KHAS Jember Lawan Krisis Iklim

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:29 WIB

Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Ribuan Mahasiswa Baru UIN KHAS Jember Bagikan Bibit Pohon Buah Kepada Pengguna Jalan

Kamis, 21 Agustus 2025 - 05:52 WIB

Rapat Paripurna Pemkab dan DPRD Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

TERBARU

ilustrasi Gedung MK yang tampak retak, menggambarkan rapuhnya independensi lembaga penjaga konstitusi di tengah tekanan politik.

Opinia

“Jangan Menghantam DPR”: Retaknya Independensi MK

Jumat, 22 Agu 2025 - 10:40 WIB