Prabowo Akan Undang Pengusaha India Investasi di Indonesia, Mungkinkah Terjadi?

Jumat, 24 Januari 2025 - 03:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Prabowo Akan Undang Pengusaha India Investasi di Indonesia. Mungkinkah Terjadi? (Sumber; Grafis Canva)

Gambar Prabowo Akan Undang Pengusaha India Investasi di Indonesia. Mungkinkah Terjadi? (Sumber; Grafis Canva)

Frensia.id – Presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan kunjungan kerja ke India sebagai tamu kehormatan. Dalam agenda tersebut, Prabowo tak hanya bertemu dengan para pemimpin politik, tetapi juga menjadwalkan pertemuan penting dengan sejumlah tokoh industri dan pengusaha dari India.

Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut bahwa ia akan mengundang para pelaku usaha India untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Saya juga akan bertemu dengan tokoh-tokoh industri, tokoh-tokoh pengusaha dari India yang ingin investasi di Indonesia,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo juga membawa serta perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sebuah langkah yang dinilai strategis untuk memperkuat daya tawar Indonesia di hadapan komunitas bisnis internasional.

Namun, pertanyaan yang muncul kemudian adalah: seberapa besar peluang Indonesia menarik investasi besar dari India?

Jika ditilik dari sisi pasar modal, India dan Indonesia memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Indeks MSCI India dan MSCI Indonesia menjadi salah satu indikator yang menggambarkan skala dan kedalaman ekonomi kedua negara.

MSCI India mencatatkan 156 konstituen, jauh lebih besar dibandingkan MSCI Indonesia yang hanya memiliki 20 konstituen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal India lebih luas dan mencakup lebih banyak perusahaan besar dibandingkan Indonesia.

Dari segi kapitalisasi pasar, India kembali menunjukkan dominasinya. Total kapitalisasi pasar MSCI India mencapai sekitar 1,55 triliun USD, jauh melampaui MSCI Indonesia yang berada di angka 113,2 miliar USD. Bahkan, kapitalisasi pasar terbesar di MSCI India, yang setara dengan 122 miliar USD, hampir empat kali lipat dari kapitalisasi terbesar di MSCI Indonesia, yaitu 33,3 miliar USD.

Baca Juga :  Frensia Institute: Harga Cabai Fluktuasinya Tinggi, Ada Indikasi Masalah di Sektor Distribusi

Ini menunjukkan bahwa India bukan hanya memiliki lebih banyak perusahaan besar, tetapi juga lebih mampu menarik perhatian investor global.

Di sisi lain, ukuran kapitalisasi terkecil dalam MSCI India juga tetap lebih unggul. Perusahaan terkecil di indeks tersebut memiliki nilai pasar sekitar 2 miliar USD, sementara di Indonesia, angka ini berada di bawah 1 miliar USD.

Rata-rata kapitalisasi pasar per konstituen pun menggambarkan hal serupa, dengan India mencatatkan rata-rata sekitar 10 miliar USD per perusahaan, sementara Indonesia hanya mencapai 5,6 miliar USD.

Dengan data tersebut, tampak bahwa India memiliki daya tarik yang jauh lebih besar sebagai tujuan investasi, baik bagi investor lokal maupun internasional. Pasar modal India tidak hanya besar dalam skala, tetapi juga menawarkan peluang diversifikasi yang lebih luas.

Namun, ini bukan berarti Indonesia tak punya peluang. Meski pasar modalnya lebih kecil, Indonesia memiliki keunggulan komparatif lain yang bisa menjadi daya tarik bagi investor India. Dengan populasi muda yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan lokasi geografis yang strategis, Indonesia menawarkan potensi yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Selain itu, hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan pelaku usaha melalui pendekatan diplomasi ekonomi seperti yang dilakukan Prabowo bisa menjadi kunci untuk menarik minat investor India.

Baca Juga :  Para Guru di Jember Geruduk DPRD, Tuntut Kejelasan Lolos Seleksi PPPK

Tantangan terbesar yang harus diatasi adalah memastikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam hal iklim investasi. India, misalnya, telah menjadi tujuan utama investasi karena kemudahan berbisnis yang terus meningkat, infrastruktur yang berkembang pesat, dan dukungan pemerintah yang kuat terhadap sektor industri.

Indonesia perlu mempercepat reformasi struktural, termasuk memperbaiki birokrasi, menurunkan hambatan regulasi, dan meningkatkan infrastruktur untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Meski perbandingan dengan India terlihat cukup timpang, langkah Prabowo untuk membuka pintu dialog dengan pengusaha India patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah Indonesia untuk menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan salah satu ekonomi terbesar di Asia.

Jika langkah ini diikuti dengan strategi yang tepat, peluang untuk menarik investasi dari India tetap terbuka.

Akhirnya, pertanyaan apakah pengusaha India benar-benar akan berinvestasi di Indonesia bergantung pada seberapa besar pemerintah Indonesia mampu menawarkan insentif dan menciptakan iklim bisnis yang menarik.

Dengan perbedaan skala ekonomi yang cukup signifikan, kerja keras diperlukan untuk membangun narasi bahwa Indonesia adalah tempat yang layak untuk investasi jangka panjang. Semoga upaya ini menjadi awal dari hubungan ekonomi yang lebih kuat antara kedua negara.

Penulis : Mashur Imam

Editor : Gita Pamuji

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Pengangkatan CASN dan PPPK Ditunda, Rieke Diah Pitaloka: Zalim Namanya!
Gus Fawait Bentuk Satgas untuk Percepatan Penanganan Tenaga Honorer dan PPPK
Soal Pengangkatan CASN dan PPPK: Komisi II DPR RI Berencana Segera Panggil Kemenpan RB
Sambut Bulan Suci Ramadan, DPC PKB Jember Adakan Ngabuburit Festival Band
Saksikan Paripurna Serah Terima Jabatan Bupati Jember, Gubernur Khofifah Minta Pemkab Sukseskan Program MBG
Istimewa! Warteg Gratis Alfamart Hadirkan 54.000 Paket Berbuka untuk Kaum Duafa di 36 Kota
Buka Puasa Gratis Sepanjang Ramadan 2025! Alfamart dan WINGS Group Gandeng Warteg UMKM di 36 Kota Bantu Kaum Duafa
Tepati Janji, Gus Fawait Turun Langsung Ke Pasar Tanjung Jember

Baca Lainnya

Senin, 10 Maret 2025 - 23:53 WIB

Gus Fawait Bentuk Satgas untuk Percepatan Penanganan Tenaga Honorer dan PPPK

Sabtu, 8 Maret 2025 - 18:44 WIB

Soal Pengangkatan CASN dan PPPK: Komisi II DPR RI Berencana Segera Panggil Kemenpan RB

Sabtu, 8 Maret 2025 - 18:05 WIB

Sambut Bulan Suci Ramadan, DPC PKB Jember Adakan Ngabuburit Festival Band

Kamis, 6 Maret 2025 - 15:02 WIB

Saksikan Paripurna Serah Terima Jabatan Bupati Jember, Gubernur Khofifah Minta Pemkab Sukseskan Program MBG

Selasa, 4 Maret 2025 - 18:21 WIB

Istimewa! Warteg Gratis Alfamart Hadirkan 54.000 Paket Berbuka untuk Kaum Duafa di 36 Kota

TERBARU

Kolomiah

Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Rabu, 12 Mar 2025 - 08:30 WIB

Kolomiah

Ramadhan dan Negeri yang Gemar Menunda

Selasa, 11 Mar 2025 - 12:23 WIB

Religia

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat

Selasa, 11 Mar 2025 - 10:05 WIB